PASURUAN, BacainD.com  – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) memadati halaman kantor DPRD Kota Pasuruan, Selasa (4/11/2025) pagi. Mereka menggelar aksi damai, untuk menuntut perhatian pemerintah dan Pertamina, atas dugaan turunnya kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, yang diduga menyebabkan kendaraan mereka sering bermasalah.

M Yunus – Korlap Ojol menyampaikan, menolak bahan bakar yang bercampur etanol, kami juga meminta pihak tetkait untuk melakukan kaji ulang secara transparan dan melibatkan unsur masyarakat.

“Kami meminta kepada pihak Pemerintah serta Pertamina untuk mengkaji ulang bahan bakar minyak jenis pertalite yang berkualitas,” ucap Yunus kepada awakmedia.

Selain itu, korlap juga meminta kepada pihak terkait untuk mengganti rugi biaya servis yang dialami para pengemudi Ojek Online, “Kami meminta ganti rugi, kepada pemerintah dan pertamina atas kerugian yang dialami Ojol,” tuturnya.

Yunus menjelaskan, data yang telah ia kumpulkan dari rekan-rekan Ojol, ada ratusan motor milik ojol mengalami mbrebet setslah mengisi BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU.

“Data sementara motor ojol yang mbrebet ada 200 motor, termasuk motor saya sendiri. Semua itu servis ditanggung sendiri oleh setiap Ojol, harga servis dari rp 150 hingga rp 200 ribu rupiah,” jelasnya.

“Sebelumnya saya sudah melakukan audiensi dengan pihak pertamina. Namun, tidak ada jalan keluar, di SPBU se Kota Pasuruan sampai saat ini belum ada tempat pengduan hanya batu dua SPBU,” imbunya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pasuruan M Toyib mengatakan, untuk keluhan terkait mutu Pertalite bukan hanya dialami para pengemudi ojol, melainkan juga sudah menjadi keluhan masyarakat umum. Kondisi ini dinilainya berdampak besar pada perekonomian, terutama bagi mereka yang menggantungkan penghasilan dari kendaraan bermotor.

“Masalah ini bukan hal baru. Banyak laporan yang masuk ke DPRD dan memang terbukti nyata di lapangan. Kami akan mendorong pemerintah dan Pertamina untuk segera menindaklanjuti agar tidak terus merugikan masyarakat,” kata Toyib.

Menurut Toyib, dalam waktu dekat akan mengundang pihak SPBU dan Pertamina untuk memberikan klarifikasi serta menjelaskan penyebab turunnya kualitas bahan bakar.

“Kami akan segera memanggil pihak SPBU dan Pertamina, dengan pendampingan dari Polres dan Disperindag. Langkah ini penting supaya ada kejelasan dan tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan,” ujarnya.

Menariknya, Toyib juga mengaku mengalami hal serupa pada motornya sendiri. Ia mengatakan bahwa kendaraannya yang masih baru pun sempat bermasalah meski tangki bensin masih penuh.

“Saya juga mengalaminya. Motor saya masih baru, tapi sempat nyendut-nyendut padahal bensinnya masih banyak. Ini membuktikan persoalan yang disampaikan para pengemudi ojol memang benar terjadi,” ungkapnya.

Toyib menambahkan, pemeriksaan terkait kualitas Pertalite juga telah dilakukan sebelumnya di wilayah Kabupaten Pasuruan melalui kegiatan sidak. Hasilnya, ditemukan indikasi masalah serupa yang menandakan persoalan ini sudah meluas.

“Bahkan di Kabupaten Pasuruan juga sudah ada sidak terkait masalah ini. Kalau tidak segera ditangani, masyarakat, terutama para ojek online, akan terus dirugikan. Kasihan mereka yang setiap hari bergantung pada motor,” tutupnya. (BM)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan: