Menu

Somed BacainD

Gagalkan Belasan Pekerja ‘Non-Prosedural’ ke Kamboja, Polisi Tetapkan Dua Orang Tersangka

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, saat jumpa pers. (hms)

Foto: Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, saat jumpa pers. (hms)

TANGERANG, BacainD.com – Sebanyak 14 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non-Prosedural, berhasil diamankan oleh pihak kepolsian Resort Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat hendak diberangkatkan untuk bekerja ke Kamboja.

Kompol Reza Fahlevi, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta mengatakan, selain mengamankan 14 CPMI itu, pihaknya mengamankan dua orang pria yang memberangkatkan CPMI Non Prosedural ke Kamboja melalui Bandara Internasional Soetta.

“Para korban dan dua orang yang memberangkatkan itu terjaring dalam ‘Operasi Pencegahan Keberangkatan CPMI Non-prosedural’ yang digelar Polresta Bandara Soetta,” kata Reza dalam keterangannya, Minggu (15/9/2024).

Reza menambahkan, belasan CPMI non-prosedural yang didominasi kalangan laki-laki tersebut, diamankan pihaknya dalam kurun waktu dan lokasi yang berbeda-beda.

Secara rinci, Reza menyebutkan, pada Rabu (11/9/2024) pihaknya berhasil mengamankan delapan CPMI non-prosedural di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Kemudian pada Jumat (13/9/2024), pihaknya mengamankan satu CPMI non-prosedural, dan dua pria inisial MZ dan PJ yang memberangkatkan para korban di Terminal 2 Bandara Soetta.

BacainD Juga:  Wanita Berusia 57 Tahun di Kota Bekasi Jadi Korban Pemerkosaan

Selanjutnya, pada Sabtu (14/9/2024) petugas berhasil mengamankan dua CPMI non-prosedural di Terminal 2 Bandara internasional Soekarno-Hatta.

Berikutnya, pada Sabtu (14/9/2024) malam petugas mengamankan tiga CPMI non-prosedural di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Reza mengutarakan, terungkapnya kasus tersebut berkat adanya informasi dari masyarakat terkait adanya dugaan keberangkatan CPMI non-prosedural melalui Bandara Soetta.

“Mereka (CPMI) saat diamankan petugas mengaku hendak bekerja di Kamboja, namun tidak bisa menunjukkan dokumen kelengkapan untuk bekerja di luar negeri,” kata Reza Fahlevi.

Reza mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, para CPMI non-prosedural itu mengaku, ditawari bekerja di Kamboja sebagai karyawan perusahaan, pramusaji restoran.

Kemudian, ada juga yang mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai petugas operator pelayanan (customer service), hingga menjadi admin permainan online yang memiliki muatan tindak pidana perjudian .

BacainD Juga:  Diduga Gelapkan Hasil Penjualan 15 Tas Branded, Selebgram Cantik Ini Diringkus Polisi

“Mereka rata-rata mendapatkan tawaran bekerja di luar negeri secara non-prosedural dari aplikasi media sosial Telegram oleh seseorang yang sedang dalam penyelidikan,” terang Reza seraya menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas orang tersebut.

Dua Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Menurut Reza, dalam kasus tersebut pihaknya telah menetapkan dua orang sebagai tersangka yakni pria bernisial MZ dan PJ. Peran keduanya memberangkatkan para korban melalui Bandara Soetta.

Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa paspor dan boarding pass pesawat route Jakarta (CGK) – Kuala Lumpur Malaysia (KUL) – Phnom Penh, Kamboja (PNH) milik para CPMI non-prosedural.

“Untuk para CPMI non-prosedural yang kami amankan statusnya sebagai saksi, dan saat ini sudah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing,” terang Reza Fahlevi.

Atas perbuatannya, tersangka MZ dan PJ dijerat Pasal 83 Jo Pasal 68 dan atau Pasal 81 Jo Pasal 69 Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

BacainD Juga:  Diduga Terafiliasi Jaringan Daulah Islamiyah, Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Batu Malang

“Dan atau Pasal 4 Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 15 miliar,” pungkas Reza.

Imbauan Kapolda Metro Jaya

Terpisah, dengan adanya kejadian tersebut Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Roberto Pasaribu menyampaikan imbauan kamtibmas dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.

Kapolda Metro Jaya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri. Hal tersebut salah satu cara menghindari sebagai korban TPPO.

“Bila masyarakat melihat atau mengalami TPPO diharapkan segera melapor ke kepolisian terdekat untuk segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” tandas Roberto, dalam keterangannya. (Rnt)

Berita Terkait

Berita Lainnya

Leave a Reply

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

MAJALAH BACAIND

Majalah BacainD edisi minggu ke II Sept 2024
WhatsApp Chanel BacainD.com