KABUPATEN PASURUAN, BacainD.com – Gara-gara memainkan gas motor atau Blayer motor, Seorang remaja berinial I-W (17) warga Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia usai terlibat perkelahian dengan sesama remaja berinisial R-H (16), Rabu (11/09/24) malam.
Aksi perkelahian itu terjadi di Kecamatan Winongan, yang dipicu akibat cekcok sepele berujung pada tragedi mengenaskan hingga meninggal dunia. Diketahui korban dan terduga pelaku merupakan warga yang sama yakni Kecamatan Winongan.
Kasi Humas Polres Pasuruan IPTU Joko Suseno menceritakan, awalnya terlapor (Terduga Pelaku Red) sedang ngobrol bersama tiga temannya. Kemudian, korban lewat dengan mengendarai motor di depan terlapor bersama temannya sambil memainkan gas motor atau blayer dan diingatkan oleh terlapor.
“Saat korban diingatkan oleh pelapor, korban tidak terima dan korban mengajak terlapor berkelahi. Akhirnya, perkelahian tak terhindarkan,” kata Joko, Kamis (12/09/24).
Joko menjelaskan, akibat perkelahian tersebut R-H memukul I-W korban dibagian Rahang dan menendang korban dengan menggunakan tangan kosong
“R-H memukul korban sebanyak 2 kali dibagian rahang sebelah kiri dan kepala atas sebelah kiri serta menendang dengan menggunakan kaki sebanyak 1 kali,” jelasnya.
Joko menambahkan, R-H sempat meminta pertolongan kepada teman-temannya untuk membantu membopong ke teras rumah. Setelah itu, R-H sempat memberikan minum kepada korban namun korban batuk dan memuntahkan air tersebut. Setelah itu, korban antar pulang.
“Korban sempat diantar oleh pihak keluarga ke Puskesmas menggunakan pick up. Saat diperiksa di oleh perawat korban dinyatakan sudah meninggal dunia, Polisi sempat melakukan Visum Et Revertum mayat ke RSUD R.SOEDARSONO Purut,” terangnya.
Sementara itu, ibu korban, Luluk (42), mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana peristiwa terjadi. Ia baru mengetahui setelah anaknya dibawa pulang oleh teman-temannya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Anak saya dibawa pulang, saya cek sudah tidak bernafas. Saya lalu panggil bidan, dan dia menyarankan untuk dibawa ke Puskesmas Winongan. Di sana dokter menyatakan anak saya sudah meninggal,” ujar Luluk dengan sedih.
Luluk menambahkan, sebelum peristiwa tersebut, tetangga sempat melihat IW berjalan kaki, “Motornya ada di rumah, jadi dia jalan kaki,” tambahnya.
Menurut keterangan sang ibu, IW dikenal sebagai anak yang sopan dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda memiliki masalah dengan orang lain.
“Tidak ada firasat apa-apa, dia cuma pamit pergi ke rumah budenya yang tidak jauh dari sini,” ungkapnya.
Setelah dilakukan visum di RS Bhayangkara Porong, pada Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah I-W langsung dimakamkan di pemakaman Desa setempat. (BM)