BEKASI, BacainD.com – Untuk mempersiapkan program dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG), Komandan Distrik Militer (Kodim) 0507/Bekasi, menggelar pertemuan dengan 23 Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Sarjana Pemenuhan Gizi Indonesia (SPGI) di Makodim 0507/Bekasi, Marga Jaya, Kota Bekasi, Senin (6/1/2025).
Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait, Dandim 0507/Bekasi menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pemenuhan gizi dan pemetaan lokasi operasional dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Untuk Kota Bekasi, per 6 Januari 2025, satu titik SPPG telah beroperasi di Jatiasih,” ujar Kolonel Rico kepada awak media.
Dandim mengungkapkan bahwa SPPG yang beroperasi di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe.
Antara lain, tipe 1 yaitu Sepenuhnya disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Di Kota Bekasi, dapur tipe ini terletak di Margamulya.
Sedangkan, tipe 2 yaitu Disiapkan oleh instansi seperti TNI, Kepolisian, atau Pemerintah Kota (Pemkot), dengan fasilitas yang disediakan oleh instansi terkait.
Untuk tipe yang ke 3, disiapkan oleh pihak swasta. Di Kota Bekasi, dapur tipe ini dikelola oleh Yayasan Tahfidz Al-Qur’an Baitul Mukmin.
Setiap SPPG dikelola oleh SPGI sebagai manajer operasional yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program, termasuk pengelolaan anggaran, pemenuhan standar gizi, dan distribusi manfaat ke sekolah-sekolah.
“Mereka akan bekerja secara langsung sesuai arahan Badan Gizi Nasional, termasuk memantau anggaran, standar gizi, dan sekolah mana yang menjadi prioritas,” jelas Kolonel Rico.
Untuk Kodim 0507/Bekasi sendiri, bertugas menyiapkan data geo-spasial untuk pemetaan lokasi dapur SPPG tipe 1, 2, dan 3, serta memastikan distribusi layanan ke sekolah-sekolah agar tidak terjadi tumpang tindih.
“Pemetaan ini penting untuk menghindari persaingan antara dapur dalam melayani sekolah dan siswa, terutama ketika jumlah dapur bertambah,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, terdapat sekitar 600 ribu siswa yang akan dilayani oleh 200 titik SPPG di seluruh Kota Bekasi.
Saat ini, produksi MBG dibatasi maksimal 3.500 porsi per dapur, dengan alokasi 3.000 porsi untuk siswa, serta tambahan 10% untuk balita, ibu hamil, dan menyusui.
“Ini adalah pedoman kami dalam menyelenggarakan program ini,” tutupnya. (Frm)