MADIUN, BacainD.com – Sebanyak 31 ekor sapi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Paryoto.

Paryoto menyebutkan, wabah ini diketahui menyerang ternak sapi di beberapa wilayah, antara lain, Desa Teguham Kecamatan Jiwan dan sejumlah wilayah di sekitar Kecamatan Balerejo.

Dari jumlah tersebut, 2 ekor sapi terpaksa dipotong paksa untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.

“Dari 31 sapi yang terjangkit PMK, dua di antaranya harus dipotong paksa. Kami terus berupaya menekan dan mengendalikan agar wabah tidak meluas,” ujar Paryoto, Kamis (2/1/2025).

Paryoto juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melaporkan temuan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk mendapatkan arahan lebih lanjut mengenai langkah penanggulangan yang harus diambil.

Penyebaran wabah PMK tidak hanya berdampak pada kesehatan hewan ternak, tetapi juga dapat mengancam perekonomian masyarakat, khususnya para peternak sapi.

“Ini berhubungan dengan perekonomian masyarakat, dan tentu kami akan melapor ke atasan kami untuk mendapatkan petunjuk tentang bagaimana langkah-langkah yang perlu diambil ke depan,” jelas Paryoto.

Seiring dengan temuan kasus PMK yang terus berkembang, pihak DKPP juga tidak menutup kemungkinan untuk menutup sementara pasar hewan guna mencegah penyebaran wabah.

Namun, keputusan ini masih memerlukan kajian lebih lanjut dan arahan dari pimpinan daerah.

“Apakah perlu penutupan pasar hewan sementara atau tidak, kami masih akan melapor ke pimpinan untuk mendapatkan keputusan,” tambah Paryoto.

DKPP Kabupaten Madiun terus mengimbau agar masyarakat dan peternak waspada terhadap kemungkinan penyebaran lebih luas.

Langkah-langkah pencegahan yang ketat, seperti pemantauan kesehatan ternak secara rutin dan pengawasan ketat untuk hewan ternaknya. (Ery)