PON XXI Aceh-Sumut, BacainD.com – Rajiah Salsabillah, atlet panjat tebing putri asal Banten meraih medali emas dan pecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut, Rabu (11/9/2024).
Rajiah, mencatat waktu 6,22 detik di Venue Panjat Tebing, Komplek Harapan Bangsa, Banda Aceh dan berhasil memecahkan catatan rekornya pada PON XX Papua tahun 2021 silam dengan torehan waktu 6,74 detik.
Meskipun sedang dilanda cedera, Rajiah mengaku tidak goyah dalam bertanding. Ia berharap besar bisa segera pulih sepenuhnya, agar bisa tampil untuk mendebut prestasi di ajang Sea Games dan Asian Games serta Olimpiade Los Angeles mendatang.
“Saya tau resikonya besar tapi saya ingin menampilkan yang terbaik dan membuktikan bahwa cedera bukan alasan untuk berhenti berjuang,” tegas Rajiah.
Seakan tak mau kalah dengan masa sukses dan kesempatan yang datang untuknya, Gadis yang akrab dipanggil Bila itu, termotivasi untuk mengharumkan nama negaranya di kancah olahraga dunia.
“mau apapun kondisinya, kesempatan enggak datang dua kali yang penting bila bisa membawa Bendera Merah Putih,” katanya.
Ia menceritakan, sebelumnya pernah gagal pada babak kualifikasi PON XIX/2016 di Jawa Barat, namun ia bangkit dan berhasil menjadi lebih baik. Pada PON XX/2021 di Papua, Bila pun catatan waktu 6,72 detik yang mana merupakan rekor dunia saat itu.
Performanya pun terus membaik, dan pada PON XXI Aceh-Sumut lebih cepat lagi dengan mencatatkan rekor 6,22 detik.
“Jangan putus semangat kalau emang mau berprestasi. Ayo diniatin dari sekarang kalau emang memiliki tujuan untuk menjadi seorang juara karena kalau sudah memulai, Jangan pernah diputus untuk mencapai tujuan itu,” tegas Rajiah memberi motivasi.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banten Ronald Shandra menjelaskan, sederet prestasi atlet Panjat Tebing di tingkat dunia, ternyata berdampak bertambahnya minat lebih besar pada olahraga tersebut.
Pembinaan atlet Panjat Tebing di Banten mulai menunjukan hasil positif, Ronald mengatakan, antusiasme dari masyarakat khususnya anak muda, sangat tinggi dan termotivasi akan prestasi Rajiah.
“Rajiah menjadi simbol untuk anak muda agar tidak mudah menyerah dan terus bersemangat jika ingin meraih prestasi, karena untuk menjadi patriot seorang atlet harus memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah perjuangan adalah kunci meraih kesuksesan,” paparnya.
Kurangnya sarana dan prasarana Panjat Tebing di Banten menjadi tantangan, ditambah keselamatan para atlet menjadi hal yang utama.
Ia berharap adanya dukungan dari pemerintah setempat serta para stakeholder untuk melengkapi kendala yang ada pada saat ini. (Tns/*)