MALANG, BacainD.com – Kota Batu, Jawa Timur, kembali menunjukkan performa gemilang dalam sektor pariwisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu melaporkan bahwa perputaran ekonomi selama 10 hari tersebut mencapai Rp 632,84 miliar, berkat tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengungkapkan, selama periode liburan Nataru, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batu menembus angka 1.036.735 orang pada 14-31 Desember 2024.
Dengan rata-rata kedatangan mencapai sekitar 60.000 wisatawan per hari, sektor pariwisata Kota Batu merasakan dampak ekonomi yang signifikan.
“Selama masa libur Nataru, kami mencatat perputaran ekonomi yang luar biasa, sekitar Rp 632,84 miliar. Ini adalah hasil analisis dari angka kunjungan wisatawan yang mencapai lebih dari satu juta orang dalam dua pekan terakhir,” kata Arief saat konferensi pers di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (4/1/2025).
Menurutnya, perhitungan kasar menunjukkan bahwa setiap wisatawan menghabiskan rata-rata sekitar Rp 1,037 juta per orang.
Komponen utama pengeluaran para wisatawan adalah akomodasi dan tiket masuk destinasi wisata, yang masih menjadi pengeluaran terbesar.
Selain itu, sektor kuliner turut menyumbang kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
“Selain akomodasi dan tiket wisata, kuliner menjadi salah satu sektor yang banyak dikunjungi wisatawan. Tentu saja, ada juga komponen pendukung lain seperti oleh-oleh, UMKM kerajinan tangan, makanan lokal, serta fasilitas publik seperti toilet umum dan parkir,” jelasnya.
Arief menambahkan, pencapaian luar biasa ini tak lepas dari kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha pariwisata, UMKM, masyarakat Kota Batu, hingga media yang aktif mempromosikan destinasi wisata daerah ini.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerjasama yang solid. Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati destinasi wisata, tapi juga menginap, kulineran, membeli oleh-oleh, serta berinteraksi dengan UMKM lokal. Misalnya, jika satu wisatawan mengunjungi tiga tempat wisata, ini sudah jelas terlihat dampaknya terhadap ekonomi daerah,” tandasnya. (Tns)