BEKASI, BacainD.com – Keprihatinan terhadap konflik berkepanjangan di Palestina, mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, mengambil sikap tegas dengan menyerukan pemboikotan produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Ketua MUI Kota Bekasi, KH Saifuddin Siroj menjelaskan, seruan boikot tersebut merupakan implementasi dari fatwa International Union Of Muslim Scholars (IUMS), tentang jihad melawan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza.
“Pemboikotan ekonomi adalah bentuk perlawanan yang bisa dilakukan oleh masyarakat umum. Ini merupakan implementasi nyata dari sikap menentang penjajahan,” ujar KH Saifuddin saat diwawancarai di kantornya, pada Kamis (10/4/2025).
Menurut KH Saifuddin, situasi di Gaza telah mencapai tingkat keprihatinan yang mengharuskan setiap muslim, untuk mengambil tindakan sesuai dengan kapasitasnya.
“Kaitan genosida di Palestina adalah kejahatan kemanusiaan, kekejaman terhadap jiwa manusia. Kita harus mengambil sikap. Paling minimal, kita mendoakan mereka. Lebih dari itu, bantulah mereka secara ekonomi, misalnya melalui penggalangan dana,” terangnya.
Beliau menekankan pentingnya kesadaran kolektif, dalam memutus mata rantai dukungan ekonomi terhadap Israel, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan mereka di Gaza.
“Sikap menentang penjajahan dan membantu saudara kita di Palestina, salah satunya adalah pemboikotan ekonomi. Jadi, kita harus memboikot seluruh produk yang terafiliasi dengan Israel,” tegasnya.
MUI Kota Bekasi juga berkomitmen, untuk terus mengawal situasi perkembangan di Palestina, dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai bentuk dukungan.
“MUI Kota Bekasi akan terus memantau situasi dan menggalang dukungan untuk Palestina,” pungkasnya.
Seruan boikot ini menjadi bagian dari gerakan solidaritas yang semakin meluas di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa ormas Islam lainnya juga telah mengeluarkan himbauan serupa sebagai bentuk tekanan terhadap kebijakan Israel di Gaza.
Di tengah keterbatasan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, gerakan boikot ekonomi dipandang sebagai salah satu instrumen, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap posisi Israel dalam konflik tersebut. (Pnd)