Menu

Somed BacainD

Dukung Peningkatan Standarisasi Pertanian, Bank Dunia dan Tim ICARE BSIP Jatim Kunjungi Pasuruan

Pj Bupati Pasuruan saat menerima kunjungan dari World Bank dan ICARE BSIP Jatim. (Hms)

Foto: Pj Bupati Pasuruan saat menerima kunjungan dari World Bank dan ICARE BSIP Jatim. (Hms)

KABUPATEN PASURUAN, BacainD.com – Mengawali dengan melakukan visit di Kampung Mangga Alpukat di Rembang, Bank Dunia bersama Tim Integrated Corporation of Agricultural Resources, Development and Empowerment (ICARE) Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur, berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Kamis (26/9/2024).

Kegiatan ini merupakan salah satu komponen penting dalam program ICARE untuk memantau perkembangan pelaksanaan program dan melihat secara langsung kondisi terkini program ICARE di Kabupaten Pasuruan.

Saat berkunjung ke Pasuruan Pavoo Eliste selaku Practice Manager World Bank (Bank Dunia), Myriam Chaudron selaju Project Leader for ICARE, Francisca Melia Setiawati sebagai Social Development Specialist, Triyanto Fitriyardi sebagai Program Coordinator for ICARE dan Hadis Jayanti, SP, MP, Ph.D selaku Direktur ICARE, melakukan audisensi dengan Nurkholis Pj Bupati Pasuruan di Pendopo Bupati.

Pj Bupati mengaku sangat wellcome dan mendukung program ICARE di Kabupaten Pasuruan.

BacainD Juga:  Diduga Korsleting Listrik, Dua Rumah di Pasuruan Hangus Terbakar

Sebab, menurutnya program tersebut terbukti mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif, berbasis Korporasi Petani.

“Kami sangat mendukung program ICARE yang memang dapat memberikan semangat para petani mangga dan jagung dalam beragribisnis. Mereka lebih bisa memahami bagaimana penerapan teknologi pertanian yang endingnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” papar Nurkholis.

Pj Bupati menyebutkan, ICARE dapat membuka peluang besar bagi Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran komoditas Mangga Alpukat dan Jagung dengan menerapkan standar tertinggi.

Menurutnya Program ICARE sangat cocok untuk di Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Rembang. Sebab, daerah tersebut merupakan daerah sentra pengembangan komoditas mangga dan jagung.

“Yang penting para petani sejahtera, seluruh pihak yang terlibat di dalamnya mendapatkan dampak yang sangat positif,” tandasnya.

BacainD Juga:  Sukseskan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Pasuruan Luncurkan Maskot SAKERA

Di tempat yang sama, Gunawan selaku Ketua Tim Project Implementation Unit (PIU) ICARE Jawa Timur mengatakan, kunjungan Bank Dunia ini dilakukan sebagai bagian dari monitoring progress kegiatan ICARE di lapangan.

Dalam prakteknya, pihaknya tidak hanya berfokus pada capaian program secara garis besar saja. Namun, juga dengan melihat kinerja kelembagaan korporasi petani yang telah dibentuk dan bagaimana perkembangan demplot tekhnologi budidaya mangga dan jagung.

“Patut disyukuri dengan terbentuknya dua lembaga koperasi berbadan hukum untuk komoditas mangga dan jagung. Yakni koperasi Mangga Putar Maslahat Pasuruan dan koperasi Jagung Jaya Abadi Pasuruan,” jelasnya.

Pavoo Eliste selaku Practice Manager World Bank (Bank Dunia), memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat di program ICARE Jawa Timur.

Melalui Gunawan, Pavo menyebutkan, meskipun project ini masih baru, namun sudah begitu banyak hasil yang sudah bisa terlihat dan dirasakan bersama.

BacainD Juga:  Pabrik Plastik Pasuruan Ludes Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

“Program Ini adalah kemitraan antara World Bank, lembaga pemerintah pusat dan daerah. Karena sesungguhnya tujuan kita sama, untuk kesejahteraan, agar industri lokal menjadi lebih baik. Itu yang kita inginkan,” tandasnya.

Usai melakukan audiensi dengan Pj Bupati Pasuruan, rombongan bergeser menuju lokasi demonstrasi plot budidaya jagung.

Kegiatan demplot ini dilaksanakan di lahan anggota Koperasi Produsen Jagung Jaya Abadi Pasuruan, dengan luasan total 10 Hektar yang terbagi di 2 lokasi yaitu di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo dan Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo.

Dalam kegiatan demplot ini, dikenalkan beberapa teknologi untuk menunjang proses budidaya jagung ramah lingkungan.

Teknologi yang dikenalkan dalam kegiatan tersebut, antara lain penggunaan trichokompos dan pengaturan jarak tanam melalui sistem tanam jajar legowo dan zig-zag. (BM)

Berita Terkait

Berita Lainnya

Leave a Reply

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

MAJALAH BACAIND

Majalah BacainD edisi minggu ke II Sept 2024
WhatsApp Chanel BacainD.com