JAKARTA, BacainD.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen Suharyanto, mengungkapkan bahwa bencana banjir yang melanda Kota Bekasi pada awal Maret 2025 menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar.

Berdasarkan laporan sementara, total kerugian di Bekasi mencapai Rp 101 miliar.

“Pak Wali Kota Bekasi telah melaporkan bahwa kerugian langsung yang dialami masyarakat dan pemerintah daerah akibat banjir pada 3 Maret kemarin menyentuh angka Rp 101 miliar,” ujar Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana di Gedung Graha BNPB.

Kerugian tersebut mencakup rusaknya harta benda, kendaraan, serta bangunan milik warga yang terdampak banjir.

Suharyanto, menegaskan bahwa angka tersebut, masih bersifat sementara dan dapat terus bertambah seiring proses perhitungan yang terus dilakukan.

Selain Bekasi, bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek juga menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan.

BNPB mencatat total kerugian pascabanjir di kawasan tersebut mencapai Rp 800 miliar, berdasarkan proyeksi biaya pemulihan dan rehabilitasi.

“Sementara ini, untuk banjir di Jabodetabek pada awal Maret 2025, hitungan sementara dari Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB menunjukkan angka Rp 800 miliar,” ungkap Suharyanto.

Ia menambahkan bahwa jumlah ini masih dapat berubah karena proses rehabilitasi dan rekonstruksi masih berlangsung.

“Tentu saja angka ini tidak bersifat final dan bisa terus berkembang, namun setidaknya memberikan gambaran mengenai besarnya dampak bencana ini,” tutupnya.

BNPB bersama pemerintah daerah terus melakukan upaya penanggulangan dan pemulihan bagi masyarakat terdampak banjir agar dapat segera bangkit dari bencana ini. (Frm)