BEKASI, BacainD.com – Program pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bekasi secara resmi mulai dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pebayuran, Bekasi pada Senin (6/1/2025).
Program ini merupakan kegiatan pusat yang dilakukan serentak di seluruh indonesia.
Dedy Supriyadi, Pj Bupati Bekasi menyatakan, bahwa program ini bertujuan untuk membangun generasi emas yang sehat, cerdas dan bersaing.
“Hari ini kamu melihat antusiasme siswa-siswi SMA Negeri 1 Pebayuran menikmati makanan bergizi. Bahkan, masyarakat juga menyambut baik langkah ini,” ucap Dedy.
Makanan bergizi gratis telah disiapkan sebanyak 1.260 porsi. Penyediaan makanan dilakukan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di samping Kantor Kecamatan Pebayuran.
Dedy mengungkapkan, program tersebut nantinya akan diperluas ke seluruh di Kabupaten Bekasi dengan target 260 unit dapur SPPG. Bahkan, dapur SPPG mampu melayani hingga 3.000 anak atau porsi perhari di tiap kecamatan se Kabupaten Bekasi.
“Semua bahan baku dan perlengkapan masak telah melalui prosedur sterilisasi sesuai SOP. Proses pembuatan makanannya pun di dapur sudah memenuhi standar higenis,” ungkapnya.
“Petugas juga menggunakan perlengkapan lengkap, seperti masker, celemek, topi, dan sepatu khusus,” imbuhnya.
Dedy menuturkan, pihaknya masih menunghu petunjuk teknis (Juknis) dari badan Gizi Nasional terkaot pelaksanaan lebih lanjut. Mulai besok, program ini akan diperluas ke 11 sekolah lainnya. Selain pelajar, sasaran program juga mencakup balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Kami berharap, program ini dapat membantu mengatasi gizi buruk, menekan angka stunting dan mencetak generasi yang sehat serta kompetitif, baik di tingkat nasional hingga global,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit SPPG Pebayuran Andri Jernih Miko mengatakan, untuk menu makanan yang di sediakan telah di rancajg sesuai standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
“Setiap menu sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian berdasarkan jenjang pendidikan. Mulai dari SD hingga SMA memiliki takeran yang berbeda, hingga di tinjau oleh ahli Gizi,” kata Andri.
Andri menjelaskan, dalam dapur SPPG dilengkapi dengan 12 ruangan, terrmasuk ruang penyimpanan bahan kering dan basah. Untuk mendukung operasional dapur, SPPG Pebayuran mempekerjakan 50 karyawan, termasuk 10 juru masak dari masyarakat setempat.
“Sebagian besar juru masak yakni ibu-ibu yang telag mendapat pelatihan dari ahli gizi terkait takaran dan perhitungan bahan masakan. Jadi, setiap hidangan disiapkan secara akurat, bahkan untuk skala besar hingga 3000 perhari,” pungkasnya. (Frm)