JAKARTA, BacainD.com – Putra bungsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Kaesang Pangarep, memastikan bahwa ayahnya, Joko Widodo (Jokowi), tidak akan ikut serta dalam Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 sebagai calon ketua umum.

Hal itu disampaikan Kaesang dalam konferensi pers usai resmi mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, Sabtu (21/6/2025) di Jakarta.

Ia mengaku telah berdiskusi dengan sang ayah dalam sepekan terakhir terkait dinamika internal partai yang ia pimpin.

“Kan ndak mungkin juga anak sama bapak saling berkompetisi,” ujar Kaesang kepada awak media.

Kaesang mengungkapkan dirinya telah meyakinkan Jokowi untuk memberikan ruang seluas-luasnya kepada generasi muda agar mengambil peran kepemimpinan di masa depan.

Terkait peluang Jokowi bergabung ke PSI, Kaesang menyebut hal itu tidak terlihat sejauh ini. Ia pun meminta pertanyaan tersebut langsung diajukan kepada sang ayah.

“Akses kepada beliau (Jokowi) sekarang kan gampang, tinggal ke Solo. Saya kan tidak bisa mewakili beliau,” tambahnya.

Sebelumnya, PSI sempat membuka peluang kepada Jokowi untuk menjadi ketua umum partai, dengan syarat harus terlebih dahulu menjadi kader resmi.

Wacana itu mencuat karena kedekatan Jokowi dengan PSI dalam sejumlah agenda politik menjelang Pemilu 2024.

Menanggapi spekulasi tersebut, Jokowi pun sempat buka suara.

Ia menyatakan masih mempertimbangkan matang-matang apabila ingin maju dalam kontestasi internal PSI.

Jokowi mengaku tidak ingin mencalonkan diri jika pada akhirnya kalah dari kandidat lain.

“Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi saat diwawancarai di Solo, Rabu (14/5/2025).

Sementara itu, dari pihak eksternal, Partai Golkar turut merespons isu kemungkinan Jokowi berlabuh ke partai politik tertentu.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Jokowi.

“Tergantung Pak Jokowi saja, Pak Jokowi mau masuk ke partai mana, mau berdiam di ‘rumah’ yang mana. Kalau mau di PSI ya monggo, kalau mau masuk Golkar ya kami itu stelsel aktif. Ya tentu Pak Jokowi mesti berkomunikasi kepada kami,” ujar Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/6/2025). (Ths)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *