JAKARTA, BacainD.com – Pemerintah Indonesia akan mengoperasikan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026, dengan tujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Sebagai persiapan, Sekolah Rakyat yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) akan mulai membuka proses rekrutmen guru pada 1 April 2025, besok.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa rekrutmen guru tidak hanya akan menilai kompetensi akademik tetapi juga empati sosial.
Pihaknya mencari guru yang sudah memiliki Sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG), dengan prioritas pada mereka yang masih berstatus prajabatan.
Meskipun sudah lulus PPG, calon guru tetap akan mengikuti tes untuk memastikan mereka memiliki kemampuan transformatif, yang penting untuk membangun kepercayaan diri siswa-siswa Sekolah Rakyat.
Nuh juga menambahkan bahwa pihaknya telah memetakan sekitar 60 ribu guru PPG Prajabatan berdasarkan kedekatannya dengan lokasi Sekolah Rakyat, untuk mempermudah mobilitas dan mengurangi kebutuhan akan tempat tinggal sementara.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan bahwa pemerintah membuka dua opsi rekrutmen guru untuk Sekolah Rakyat, yaitu, guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN) atau guru yang sudah bersertifikat Pendidikan Profesi Guru.
Opsi ini sedang dimatangkan, dan perencanaan terkait guru serta kurikulum Sekolah Rakyat sudah final.
53 Sekolah Rakyat Siap Diresmikan
Hingga kini, terdapat 53 unit Sekolah Rakyat yang siap dibangun dan diresmikan pada tahun ajaran 2025.
Gus Ipul mengatakan bahwa usulan pembentukan Sekolah Rakyat terus meningkat, dengan lebih dari 200 usulan yang mencakup bangunan maupun lahan kosong.
Dari 200 usulan tersebut, 53 unit sudah siap untuk digunakan, sebagian besar merupakan aset milik Kementerian Sosial.
Sementara itu, ada 82 lokasi lain yang sedang dalam tahap asesmen awal untuk dipersiapkan.
Pendanaan untuk Sekolah Rakyat ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pembangunan sarana prasarana akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yang akan lebih banyak memanfaatkan bangunan yang sudah ada dan melakukan renovasi atau perluasan.
Namun, pada tahun 2025, beberapa titik akan mulai dibangun sesuai dengan prototipe yang dirancang untuk kebutuhan jangka panjang.
Sekolah Rakyat, yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Program ini dirancang seperti sekolah asrama atau boarding school, dengan harapan para siswa dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan berperan sebagai agen perubahan di masyarakat, serta memutus mata rantai kemiskinan.
Sekolah Rakyat akan dimulai dengan jenjang pendidikan SMA, dengan rencana untuk mengembangkan cakupan pendidikan hingga mencakup SD dan SMP.
Lulusan Sekolah Rakyat akan didorong untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi. (Alf)