JAKARTA, BacainD.com – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar rapat pleno Dewan Kerja Nasional (DKN) di kantor pusat KSBSI, Jalan Cipinang Muara No. 33, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2025).
Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban, menyatakan bahwa saat ini KSBSI bersama federasi yang berafiliasi tengah fokus meningkatkan kesadaran mengenai perubahan iklim dan konsep just transition (transisi yang adil).
Ia menekankan bahwa isu ini tidak hanya menjadi perhatian bagi pekerja di Indonesia, tetapi juga merupakan tantangan global.
“Perubahan iklim dan transisi yang terjadi belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh pekerja di Indonesia. Oleh karena itu, kampanye dan dukungan dari para pekerja di berbagai sektor sangat diperlukan. Tidak hanya di sektor pertambangan, pariwisata, garmen, pertanian, dan perikanan, tetapi juga di semua sektor yang terdampak isu ini. Jika kita tidak memahami dampak yang ditimbulkan, kita akan kesulitan beradaptasi ke depannya,” ujar Elly.
Elly juga menyoroti isu upah serta meningkatnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tahun ini.
Menurutnya, perubahan iklim dan just transition turut berkontribusi terhadap permasalahan ini. Misalnya, fenomena gelombang panas (heat stress), yang kini menjadi perhatian dunia, berdampak besar terhadap sektor pariwisata dan berbagai sektor lainnya.
“KSBSI telah menjalankan beberapa program untuk memperkenalkan isu ini, termasuk memasukkan klausul terkait dalam perjanjian kerja bersama dengan beberapa perusahaan,” tambahnya.
Elly mengakui bahwa perjuangan ini tidak mudah karena hingga saat ini belum ada undang-undang yang secara khusus mengakomodasi peran serikat buruh dalam menghadapi perubahan iklim dan transisi yang adil.
Namun, ia menegaskan bahwa KSBSI dan federasi afiliasinya memiliki antusiasme tinggi dalam memperjuangkan isu ini, terutama dalam perundingan perjanjian kerja bersama. (Frm)