
PAPUA, BacainD.com – Aksi kekerasan oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menelan korban.
Seorang prajurit TNI dan dua warga sipil dilaporkan tewas dalam dua insiden berbeda di Kabupaten Yahukimo dan Jayawijaya, Papua.
Korban dari unsur TNI adalah Serka SM, anggota Kodim 1715/Yahukimo, yang gugur setelah ditembak dan dibacok oleh anggota OPM saat melintasi Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 10.45 WIT.
โKorban saat itu dalam perjalanan pulang dari RSUD Dekai menuju Makodim 1715/Yahukimo, namun di tengah jalan diserang secara brutal oleh OPM,โ ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan.
Candra menyebutkan, aparat TNI kini tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Ia menegaskan bahwa tindakan kelompok separatis ini merupakan pelanggaran berat terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Sementara itu, serangan terpisah terjadi di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, di mana dua warga sipil ditembak mati oleh kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya.
Keduanya sedang membangun Gereja GKI Imanuel Air Garam ketika insiden terjadi.
Seorang saksi selamat, Markus Murib, mengatakan dirinya melihat langsung aksi brutal pelaku.
Ia mengaku syok karena tempat ibadah dijadikan sasaran kekerasan.
โKami hanya rakyat kecil yang ingin hidup damai. Mereka menembaki rumah Tuhan, tempat kami berdoa, dan membunuh dua warga yang sedang membangunnya,โ tutur Markus, Kamis (5/6/2025).
Tindakan kekerasan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat setempat.
Ketua Klasis Baliem Yalimo, Pendeta Eduard Su, menyebut serangan terhadap gereja bukan hanya kejahatan kemanusiaan, tetapi juga penghinaan terhadap tempat suci.
โGereja adalah tempat mencari kedamaian, bukan medan darah. Tindakan OPM ini jelas melecehkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan,โ tegas Eduard.
Ia juga mengajak masyarakat Papua untuk bersatu menolak kekerasan dan memperjuangkan perdamaian.
โSudah cukup penderitaan yang ditimbulkan. Saatnya kita berdiri bersama melawan kekejaman dan menjaga tanah Papua tetap damai,โ tandasnya. (Frm)