
Pasuruan, BacainD.com – Gedung Diklat Pemerintah Kota Surabaya yang sebelumnya terbengkalai di kawasan Prigen, Kabupaten Pasuruan, kini berhasil dioptimalkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Transformasi ini berkat inovasi digital bernama SIGenDiS (Sistem Informasi Gedung Diklat Surabaya) yang mengubah aset mangkrak menjadi produktif dan transparan.
Kepala BPKAD Surabaya Wiwik Widayati, menjelaskan bahwa gagasan untuk memanfaatkan gedung ini muncul pada awal 2022.
“Gedung yang megah itu kotor, kumuh, dan nyaris tidak menghasilkan apa pun bagi Surabaya,” ujar Wiwik saat Workshop Wartawan Surabaya.
Setelah melalui proses regulasi yang matang, termasuk penerbitan Perda Nomor 7 Tahun 2023, gedung ini ditetapkan sebagai objek retribusi daerah.”Kalau dikelola dengan baik, tentu bisa menjadi salah satu penopang PAD Surabaya,” ujarnya.
Untuk mempermudah pemanfaatan, Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi SIGenDiS. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat menyewa gedung secara daring, mirip platform pemesanan lain.
“Melalui SIGenDiS, masyarakat bisa langsung melihat jadwal pemakaian, memilih kamar, melakukan simulasi biaya, hingga membayar secara online,” kata Wiwik.
Selain disewakan, gedung ini juga dimanfaatkan untuk program pelatihan pegawai, sehingga memberikan manfaat ganda, yaitu peningkatan kompetensi dan tambahan PAD.
Wiwik menambahkan, hingga 22 Agustus 2025, kontribusi PAD dari gedung ini telah mencapai Rp100,32 juta. Ke depan, Pemkot menargetkan Gedung Diklat Prigen menjadi UPT BPSDM pada 2026.
“Harapan kami, inovasi ini bisa terus dikembangkan dan memberi manfaat yang lebih besar bagi Surabaya,” tutup Wiwik. (BM)