PASURUAN, BacainD.com – Dipicu karena dendam beberapa hari kemarin, M Jafar (32) bersama dua kerabakatnya menjadi korban pengeroyokan oleh tiga orang saat duduk di teras rumahnya pada Rabu (03/09/2025) kemarin malam. Akibat kejadian itu, Jafar mengalami luka memar dan Umi Kulsum alami luka lecet.

Kapolsek Nguling Kompol Pujianto mengatakan, bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Kejadian bermula saat korban M. Jafar (32) sedang duduk di teras rumahnya bersama Umi Kulsum (63) di Desa Mlaten, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Tiba-tiba, korban didatangi oleh tiga orang pelaku menggunakan sepeda motor dan langsung menyerang Jafar hingga ia terjatuh. Melihat keponakannya dipukuli, Dullah (48) paman korban mencoba melerai. Namun, ia juga ikut menjadi korban pengeroyokan.

“Ketiga pelaku langsung kabur ke arah barat setelah melakukan pengeroyokan. Akibat kejadian itu, Jafar mengalami luka memar di punggung dan Umi Kulsum mengalami luka lecet di Kaki,” kata Pujianto, Kamis (04/09/2025).

Pujianto menjelaskan, tak berselanglama sekitar pukul 19.45 WIB, S-B paman dari salah satu pelaku berinisial T-J mendatangi lokasi kejadian dengan membawa senjata tajam jenis clurit untuk mencari korban.

“S-B sempat merusak etalase warung di lokasi kejadian, setelah itu berhasil kami amankan dengan dibantu oleh warga sekitar,” jelasnya.

Pihak kepolisian mengamankan satu buah celurit milik pelaku S-B sebagai barang bukti. Saat ini, SB sudah diamankan di Polsek Nguling.

“Satu orang pelaku berinisial SB sudah kami amankan, sementara dua pelaku lain yang bernama TJ dan M masih dalam pengejaran,” ujarnya.

Ia menambahkan, hasil dari olah TKP dan keterangan dari beberapa saksi hingga warga di sekitar. Aksi pengeroyokan ini dipicu akibat permasalahan beberapa hari kemarin.

“Jadi beberapa hari yang lalu, kaki korban Jafar di tabrak oleh salah satu pelaku dengan sepeda motor, akibat kejadian itu membuat perselisihan,” tambahnya.

Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian dilaporkan aman terkendali. Polisi juga telah melakukan pendekatan dengan memanggil kepala desa Mlaten dan Kedawang untuk mencegah terjadinya aksi balasan. (BM)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *