
BEKASI, BacainD.com โ Usai viral di media massa terkait dugaan ditemukannya limbah medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantargebang, akhirnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, melakukan verifikasi ke lokasi.
Kiswanti, Sekretaris DLH Kota Bekasi menyebutkan, verifikasi lapangan dilaksanakan dengan tahapan konfirmasi dan klarfikasi terhadap UPTD TPA Sumur Batu.
Selanjutnya, setelah tahap tersebut, dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi.
Ia memaparkan, dari hasil pemeriksaan sampah yang diduga limbah medis rumah sakit tersebut, telah diamankan oleh pihak UPTD TPA Sumur Batu.
โDidapati sampah yang diduga limbah medis didominasi dengan kemasan bekas obat yang berjenis plastik dan karton, di mana di kemasan bekas obat tersebut juga terdapat identitas pasien, sementara selang dan kantong kateter urine sudah tidak ada di lokasi,” kata Kiswanti, Rabu (23/4/2025).
Usai verifikasi lapangan, Senin (21/4/2025), Kiswanti mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan, tidak membuang sampah yang mengandung resiko pencemaran dan penyebaran penyakit sembarangan.
“Limbah medis harus dibuang di fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar kesehatan,” ujarnya.
Seperti yang telah ramai dikabarkan di media massa, sebelumnya, H Anton, anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi menemukan limbah medis di TPA Sumur Batu.
Dugaanya, limbah medis tersebut, berasal dari sebuah rumah sakit, sebab yang ia temukan jumlahnya banyak dan juga ada kantong kencing.
“Saya nilai bukan medis perorangan, kalau medis perorangan kan sedikit, ini jumlahnya banyak, ada kantong kencing, botol infus, tapi saya tidak nemuin jarum suntik,” kata Anton, Selasa (22/4/2025).
H Anton, menjelaskan bahwa sebelumnya ia mendapatkan laporan dari masyarakat terkait persoalan tersebut.
Menindak lanjuti laporan tersebut, ternyata benar. H Anton menemukan Limba medis yang tertulis nama sebuah rumah sakit tersebut, ketika melakukan sidak ke lapangan, Senin (21/4/2025).
Selain itu limbah tersebut juga dinilainya tidak logis jika berasal dari perorangan.
Karena jumlah limbah yang ditemukan di lokasi tersebut berjumlah tidak sedikit menurutnya.
“Ada yang bilang itu limbah perorangan, tapi saya tidak yakin, masa limbah perorangan sebanyak itu, satu karung besar, saya ada bukti, ada juga tulisan nama rumah sakit ternama di limbahnya,” jelasnya.
Dirinya menduga, bahwa oknum yang membuang limbah medis tersebut, diduga dibuang melalui akses tembok yang bolong di TPA Sumur Batu.
“Saya juga lihat temboknya (TPA) bolong, dari jalan umum bisa langsung masuk, saya curiga itu dimanfaatkan buat buang limbah sembarangan, apalagi itu zona mati, bukan zona aktif,” tuturnya.
Berdasarkan hal itu, Anton mengungkapkan akan melakukan audiensi dengan DLH Kota Bekasi terkait temuan limbah medis tersebut.
“Dinas Lingkungan Hidup saya udah hubungi juga Kepala Dinas-nya, rencana juga akan ada audiensi, sekarang lagi masa reses, tapi saya akan pantau terus TPA Sumur Batu itu,” tandasnya. (Red)