JAKARTA, BacainD.com – Penguatan kerjasama regional melalui ASEAN, menjadi salah satu strategi penting bagi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global, yang dipicu oleh perang tarif Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ossy Dermawan, dalam Forum Diskusi The Yudhoyono Institute.

“Kita perlu memperkuat kerja sama regional melalui ASEAN. Ini menjadi kunci menghadapi ketidakpastian global yang sedang terjadi,” tegas Ossy dalam diskusi bertajuk ‘Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global’ di Grand Sahid Hotel Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

Dalam paparannya, Ossy menyoroti pergeseran tatanan dunia yang kini tengah berlangsung.

Amerika Serikat yang selama ini mendominasi peta geopolitik global setelah Perang Dunia II, menurutnya mulai kehilangan pengaruh.

“Kita sedang menyaksikan transisi tatanan dunia lama yang selama ini dipimpin oleh Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Kekuatan itu mulai kehilangan daya, sehingga muncul upaya negara-negara baru yang ingin mendominasi,” ungkapnya.

Ossy menilai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di bawah kepemimpinan Xi Jinping, menjadi kandidat utama yang berpotensi mengisi kekosongan kepemimpinan global.

Situasi ini, lanjutnya, menciptakan ketidakpastian baru dalam lanskap geopolitik internasional.

Ketahanan nasional, baik dari aspek militer maupun non-tradisional seperti perubahan iklim, juga menjadi perhatian khusus Wamen Ossy.

“Indonesia harus menaruh fokus besar pada ketahanan, baik menghadapi ancaman militer maupun ancaman non-tradisional, seperti perubahan iklim yang dampaknya semakin nyata,” paparnya.

Forum diskusi yang berlangsung selama tiga jam tersebut dihadiri oleh Chairman The Yudhoyono Institute, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Direktur Eksekutif, Agus Harimurti Yudhoyono.

Sejumlah pemangku kepentingan, pakar, dan praktisi ekonomi nasional juga turut hadir.

Diskusi menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan, yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam menavigasi dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah. (Pnd)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *