LAMPUNG, BacainD.com – Setelah hampir tiga dekade mengabdikan diri di dunia pendidikan, B. Suprapto, SPdI, akhirnya memasuki masa purna bhakti. Sejak 1996, ia setia mengajar di SDN II Banjarnegri, Sukubala, Tanggamus, Lampung.

Hari-harinya diwarnai canda tawa murid, coretan kapur di papan tulis, dan kesabaran mendidik generasi penerus bangsa.

Momen perpisahan dengan sang guru menjadi saat yang penuh haru.

Murid-murid yang akrab dengan sosoknya harus merelakan kepergian seorang pendidik bersahaja, sementara para wali murid yang kerap menitipkan doa turut kehilangan figur yang lekat dengan kelembutan.

Tangis dan keharuan mewarnai perpisahan itu, meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan.

B. Suprapto menjelaskan bahwa dirinya terjun di dunia pendidikan sejak tahun 1996.

“Saya diangkat tahun 2000an, jadi diitung-itung, sudah kurang lebih 27 tahunan (mengajar),” paparnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada tahun 2025 ini, dirinya memasuki masa purna usai menyusuri perjuangan dari nol sejak berdirinya sekolahan tersebut.

“Perjuangan saya itu dari Nol, dari pendiri sekolah Banjarnegeri itu terutama,” paparnya kepada BacainD.com.

@bacaind.com

Mengabdi Tanpa Pamrih, Jejak B. Suprapto di Ujung Purna Bhakti LAMPUNG, BacainD.com – Setelah hampir tiga dekade mengabdikan diri di dunia pendidikan, B. Suprapto, SPdI, akhirnya memasuki masa purna bhakti. Sejak 1996, ia setia mengajar di SDN II Banjarnegri, Sukubala, Tenggamus, Lampung. Hari-harinya diwarnai canda tawa murid, coretan kapur di papan tulis, dan kesabaran mendidik generasi penerus bangsa. Momen perpisahan dengan sang guru menjadi saat yang penuh haru. Murid-murid yang akrab dengan sosoknya harus merelakan kepergian seorang pendidik bersahaja, sementara para wali murid yang kerap menitipkan doa turut kehilangan figur yang lekat dengan kelembutan. Tangis dan keharuan mewarnai perpisahan itu, meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan. B. Suprapto menjelaskan bahwa dirinya terjun di dunia pendidikan sejak tahun 1996. “Saya diangkat tahun 2000an, jadi diitung-itung, sudah kurang lebih 27 tahunan (mengajar),” paparnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada tahun 2025 ini, dirinya memasuki masa purna usai menyusuri perjuangan dari nol sejak berdirinya sekolahan tersebut. “Perjuangan saya itu dari Nol, dari pendiri sekolah Banjarnegeri itu terutama,” paparnya kepada BacainD.com. Bagi keluarga, Suprapto adalah teladan. Suryono, ST, yang akrab disapa “Ketua Aing”, menyebut sang paman sebagai sosok yang menginspirasi. “Paman saya menjadi inspirasi untuk saya berbuat banyak bagi negeri ini, terutama untuk masyarakat banyak,” ujarnya. Kesederhanaan hidup tak mengurangi keteguhan Suprapto dalam mengajar. Ikhlas dan ketulusan membuatnya begitu dicintai, baik oleh murid maupun lingkungan sekitarnya. “Sulit menemukan sosok guru seperti paman saya di masa ini. Ikhlasnya, kesabarannya, dan cintanya pada murid membuatnya istimewa,” tambah Suryono. Kini, perjalanan Suprapto sebagai pendidik formal telah usai. Namun, jejak pengabdiannya akan tetap hidup dalam ingatan murid-muridnya. “Sosoknya menjadi pengingat bahwa pahlawan tanpa tanda jasa masih hadir nyata di tengah masyarakat.” tandasnya. (Alf) #haru #purnabakti #guru #banjarnegeri #lampung

♬ suara asli – BacainD.com – BacainD.com

Bagi keluarga, Suprapto adalah teladan. Suryono, ST, yang akrab disapa ‘Ketua Aing’, menyebut sang paman sebagai sosok yang menginspirasi.

“Paman saya menjadi inspirasi untuk saya berbuat banyak bagi negeri ini, terutama untuk masyarakat banyak,” ujarnya.

Kesederhanaan hidup tak mengurangi keteguhan Suprapto dalam mengajar.

Ikhlas dan ketulusan membuatnya begitu dicintai, baik oleh murid maupun lingkungan sekitarnya.

“Sulit menemukan sosok guru seperti paman saya di masa ini. Ikhlasnya, kesabarannya, dan cintanya pada murid membuatnya istimewa,” tambah Suryono.

Kini, perjalanan Suprapto sebagai pendidik formal telah usai.

Namun, jejak pengabdiannya akan tetap hidup dalam ingatan murid-muridnya.

“Sosoknya menjadi pengingat bahwa pahlawan tanpa tanda jasa masih hadir nyata di tengah masyarakat.” tandasnya. (Alf)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan: