JAKARTA, BacainD.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak seluruh jajaran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk bekerja lebih keras dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian.

Dalam acara halal bihalal bertema ‘Sucikan Hati, Perkuat Integritas dan Wujudkan Kinerja Berkualitas’ yang berlangsung di ruang serbaguna Kemnaker, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025), Yassierli menekankan pentingnya meningkatkan daya saing, produktivitas, serta penegakan norma ketenagakerjaan.

“Kondisi saat ini sangat volatile (tak stabil), ini tak main-main. Harapan publik terhadap kementerian Ketenagakerjaan untuk bisa berbuat banyak atas berbagai tantangan yang ada sangatlah besar. Itu PR (Pekerjaan Rumah) kita semua,” ujar Yassierli dalam sambutannya.

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

Menaker juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti potensi PHK, angka pengangguran yang masih tinggi, serta kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja.

Semua tantangan tersebut, menurutnya, harus menjadi motivasi untuk bekerja dan beramal lebih optimal.

Yassierli yang telah mengabdi hampir enam bulan bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan bahwa meskipun banyak pencapaian yang telah diraih, namun masih banyak yang perlu diperbaiki.

Salah satunya adalah pembangunan sistem dan penataan organisasi Kemnaker yang lebih baik.

“Saya dan Wamen jelang 6 bulan mengabdi, kami bersyukur dapat bekerja sama berkat dukungan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama, rasanya banyak sudah dilakukan bersama, tapi kita tak boleh puas,” imbuhnya.

Selain itu, Yassierli juga menekankan pentingnya menghadirkan regulasi yang lebih berkeadilan, memperkuat riset, penataan organisasi, reformasi birokrasi, serta pengelolaan data informasi yang lebih baik.

“Kita punya PR untuk memperkuat outlook Kemnaker ke depan, selain itu ada PR untuk memperkuat riset, memiliki badan, penataan organisasi, reformasi birokrasi, data informasi, siap kerja dan seterusnya,” tegas Menaker.

Dalam amanatnya, Yassierli juga menyampaikan pesan moral terkait semangat Idul Fitri.

Setelah saling bermaaf-maafan, ia mengingatkan agar interaksi yang selama ini memberikan kesan buruk diselesaikan dengan baik dan tidak perlu dibawa berlama-lama.

Menurutnya, berlapang dada dan kolaborasi positif akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan kinerja berkualitas.

“Kita berharap ketika kita memaafkan orang lain, maka kemudian orang lain juga terbuka pintu hatinya untuk memaafkan kita. Kemudian kerja-kerja kita lebih ringan dan setelah itu kita mulai menata,” tutup Yassierli. (Az)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *