
BEKASI, BacainD.com – Miris! Taman Kota Bantargebang, Kota Bekasi, yang diresmikan pada 12 Januari 2015 silam oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, kini berubah wajah.
Alih-alih menjadi ruang hijau yang nyaman, taman ini justru tampak kumuh, kotor, dan tak terawat.
Yang lebih memilukan, toilet umum di area taman berubah menjadi sarang sampah yang menambahkan kesan tak terurus dengan baik.
Bak mandi yang seharusnya berisi air bersih kini dipenuhi botol bekas minuman keras (Miras), meninggalkan kesan angker dan jauh dari kata layak pakai.
Camat Bantargebang, Cecep Miftah, tidak menampik kondisi tersebut.
Camat Akui Tak Punya Kewenangan
Ia mengungkapkan pihaknya sudah berulang kali mengajukan dana perawatan ke Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, namun hingga kini belum terealisasi.
“Benar, taman ada di depan kantor kecamatan. Tapi asetnya milik DBMSDA, sehingga kecamatan tidak punya anggaran pemeliharaan. Kami setiap tahun bersurat, termasuk untuk perawatan taman dan toilet, tapi sampai saat ini belum ada realisasi,” kata Cecep, Kamis (4/9/2025).
Untuk sementara, kebersihan taman hanya ditangani UPTD Lingkungan Hidup (LH) dengan dua orang petugas harian.
Namun keterbatasan personel membuat taman tetap tak terurus secara maksimal.
“Kami berharap DBMSDA segera mengalokasikan anggaran. Taman ini seharusnya bisa jadi ruang publik yang nyaman, bukan malah terbengkalai dan jadi sarang sampah miras,” tegas Cecep.
Selama ini kata Cecep, untuk menjaga keamanan dijaga ketat oleh Satpol PP Kecamatan dengan patroli.
“Demi menjaga Kamtibmas Satpol PP kecamatan juga sering melakukan patroli, tapi orang-orang yang tak bertanggung jawab tersebut (Pembuang botol miras;red) datang kebanyakan jam 12 malam keatas,” tandasnya.
Di lain tempat, Suryono ST, selaku Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bantargebang mengungkapkan, kondisi ini jelas mencoreng wajah kota Bekasi.
Bagaimana mungkin sebuah taman kota di depan kantor kecamatan dibiarkan rusak dan kotor bertahun-tahun ?.
“Jika tidak segera mendapatkan perhatian, taman yang dulunya simbol penghijauan kota ini, dikhawatirkan berpotensi berubah menjadi sarang kriminalitas, buktinya sudah banyak sampah botol miras di dalammya,” papar Suryo, yang juga nyohor dipanggil dengan sebutan Ketua Aing tersebut.
Maka dari itu, ia berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi khususnya Wali Kota Bekasi, agar segera turun tangan dan menindak lanjuti problem di Taman Kota Bantargebang ini.
Jangan sampai, kata Suryo, hanya karena terkait birokrasi kewenangan perawatan dan pemeliharaan ini ditangan siapa, malah mengorbankan fasilitas umum yang tentunya bisa merugikan semua pihak.
“Kami juga selaku warga Batargebang, meminta agar Wali Kota Bekasi segera turun tangan dan menindak lanjuti laporan warga ini, jangan sampai karena birokrasi, malah tak terusu seperti ini,” tandasnya. (Frm)