BEKASI, BacainD.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat, melakukan kunjungan ke Yayasan An-Nahla Al-Islamy di Kampung Karang Sambung, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (26/02/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dengan tenaga pendidik dan kepala sekolah se-Bekasi Raya serta mensosialisasikan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Ketua Yayasan An-Nahla Al-Islamy KH. Dr. Jeje Jaenudin, M.Ag., Kepala Sekolah Ustadz Fadilah, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturahman, Camat Tambun Utara H. Najmuddin, Wakapolsek Tambun Selatan AKP Bibilim, dan Kepala Desa Karang Satria Zainudin.
Prof. Atip Latipulhayat dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dalam mengimplementasikan tujuh kebiasaan tersebut, yang salah satunya adalah gerakan gemar membaca.
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini harus didukung dengan asesmen yang tepat untuk memastikan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan.
“Peningkatan literasi dan numerasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” ujar Prof. Atip.
Ia juga menegaskan bahwa kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga pendidik.
Oleh karena itu, pelatihan terus-menerus perlu digalakkan agar kompetensi guru semakin meningkat.
“Jika seorang guru menguasai materi 100 persen, maka maksimal siswa dapat menyerap 80 persen. Sebaliknya, jika guru hanya menguasai 70 persen, pemahaman siswa bisa turun hingga 50 persen,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturahman, menyambut baik sosialisasi ini dan menambahkan bahwa kebiasaan yang diajarkan harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar hapalan.
“Harapannya, kebiasaan ini dapat membentuk karakter siswa dan menjadikan mereka generasi Indonesia yang unggul,” ujarnya.
Imam juga mengumumkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi akan mendukung guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) guna meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan mereka.
Kepala Sekolah An-Nahla Al-Islamy, Ustadz Fadilah, M.Pd., mengapresiasi kunjungan Wamen dan menyatakan komitmennya untuk menerapkan tujuh kebiasaan tersebut.
Sekolah, menurutnya, akan membuat jurnal khusus bagi setiap siswa untuk mencatat kegiatan harian terkait kebiasaan ini sebagai bentuk evaluasi dan pembiasaan.
Ustadz Fadilah berharap seluruh elemen masyarakat mendukung program ini agar Indonesia siap menyongsong masa depan yang gemilang pada 2045.
“Mari kita bersama-sama mendukung dan menerapkannya demi mewujudkan Indonesia Emas,” tutupnya. (Frm)