BEKASI, BacainD.com – Kondisi tanggul Sungai Citarum di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, dinilai sangat memprihatinkan.
Hingga kini, sebagian tanggul masih diperkuat dengan karung berisi pasir, sejak banjir besar yang melanda wilayah setempat pada tahun 2021 silam.
Hal tersebut diungkapkan Suryono ST, Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) Bekasi Raya 2025, Junat (11/4/2025), saat berkunjung ke lokasi, untuk mempersiapkan rangkaian kegiatan HPN Bekasi Raya 2025, yang akan berlangsung di Desa tersebut.
“Saat kami mengecek lokasi rencana acara bakti sosial penanaman mangrove di Desa Pantai Bahagia, ternyata tokoh masyarakat dan Karang Taruna setempat curhat kepada kami terkait permasalahan tangul tersebut,” ungkapnya.
Suryono mengaku prihatin dengan kondisi tanggul darurat yang terbuat dari karung berisi pasir sejak 2021 silam itu.
Pasalnya, kata dia, usai wilayah tersebut dilanda banjir pada 2021 silam, pernah dijanjikan oleh pemerintah akan segera dilakukan pembangunan tanggul.
Namun, hingga saat ini, belum juga ada perbaikan, hingga tanggul sementara tersebut kondisinya rapuh dimakan usia.
“Sangat miris. Kabupaten Bekasi ini punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar, tapi kenapa penanganan infrastruktur penting seperti ini masih menggunakan karung dan pasir?,” ujar Suryono, Jumat (11/4/2025).
Di tempat yang sama, Ketua Karang Taruna Kecamatan Muaragembong, Rian HF, menyebutkan masyarakat di desa ini, masih trauma dengan banjir besar yang terjadi empat tahun lalu.
“Benar, tahun 2021 kami mengalami banjir luar biasa. Kini kondisi tanggul sangat memprihatinkan, karena kayu dolken dan geo bag yang digunakan mulai rapuh,” katanya.
Rian berharap pemerintah, terutama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Kementerian PUPR, segera mengambil tindakan konkret sebelum bencana serupa kembali terjadi.
“Kami warga Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong, sangat khawatir bencana itu terulang kembali dengan kondisi saat ini,” tandasnya.(Alf)