BEKASI, BacainD.com — Karang Taruna RW 08 Kelurahan Jatibening Baru berkolaborasi dengan perusahaan pengelola limbah Greenia dalam program pengolahan minyak jelantah menjadi biofuel, bahan bakar ramah lingkungan yang dihasilkan dari sumber nabati. Minggu (26/10/2025).
Ketua Karang Taruna RW 08 Jatibening Baru, Dini, mengatakan pihaknya telah mendirikan Depo Limbah Antilop sebagai pusat penampungan minyak bekas rumah tangga. Melalui program tersebut, warga yang menukarkan tiga kilogram minyak bekas akan mendapatkan satu kilogram minyak goreng baru sebagai bentuk apresiasi.
“Program ini diharapkan mendorong masyarakat agar tidak membuang minyak jelantah sembarangan, karena selain mencemari lingkungan, juga bisa dimanfaatkan kembali menjadi energi terbarukan. Dari limbah dapur bisa menjadi tenaga bioavtur,” ujar Dini.
Peluncuran program tersebut dihadiri Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi Puspa Yani, S.Pd, Camat Pondokgede Zainal Abidin Syah (atau yang mewakili), Lurah Jatibening Baru Badru Taman, Ketua RW 08 Indra GM, Ketua Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW), serta sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, dan warga sekitar.
Dalam kesempatan itu, Puspa Yani menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif warga RW 08. Ia berharap program serupa dapat diterapkan di seluruh wilayah Kecamatan Pondokgede.
“Program ini sangat baik dan patut dicontoh. Bila perlu, di setiap kelurahan di Pondokgede bisa diberlakukan hal serupa, dengan RW 08 Jatibening Baru sebagai koordinator,” kata Puspa Yani.
Dini menambahkan, pihaknya berencana memperluas kerja sama dengan seluruh kelurahan di Kota Bekasi agar gerakan pengelolaan minyak jelantah dapat menjadi program berkelanjutan di tingkat kota.
Sementara itu, perwakilan Greenia menjelaskan, minyak bekas yang terkumpul akan diolah menjadi biofuel, yaitu bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak hewani, atau limbah organik lainnya. Biofuel dinilai lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibanding bahan bakar fosil.
“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah pun memiliki nilai ekonomi dan manfaat besar bagi lingkungan,” ujar perwakilan Greenia.
Program kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah tangga, sekaligus mendukung upaya pemerintah menuju energi bersih dan berkelanjutan.
(Nikko)






