Monumen Kali Bekasi: Dari Sungai Berdarah ke Simbol Perdamaian Dua Bangsa

BEKASI, BacainD.com – Di antara padatnya lalu lintas dan hiruk-pikuk kota, berdiri kokoh sebuah monumen di tepian Kali Bekasi.

Monumen ini bukan sekadar tugu beton. Ia adalah pengingat bisu akan tragedi bersejarah yang terjadi pada 19 Oktober 1945, saat 90 tentara Jepang tewas di tangan rakyat Bekasi, hanya beberapa pekan setelah Indonesia merdeka.

Kali Bekasi bukan hanya sungai biasa. Pada masa revolusi fisik, sungai ini menjadi garis demarkasi antara wilayah yang dikuasai tentara Sekutu (Inggris dan NICA) di Jakarta dengan laskar-laskar Republik Indonesia di timur.

Ketegangan dan situasi saat itu tinggi mewarnai masa transisi tersebut, terutama karena trauma yang dalam akibat kekejaman tentara Jepang selama masa pendudukan.

Ketegangan Memuncak: 19 Oktober 1945

Pada hari naas itu, sebuah kereta api dari Jakarta melaju menuju Ciater, membawa puluhan tentara Jepang yang hendak dipulangkan.

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *