BEKASI, BacainD.com – Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bantargebang, Suryono, ST, angkat bicara terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Kota Bekasi, yang dinilai menimbulkan dampak lingkungan serius tanpa adanya kompensasi bagi warga terdampak.
TPA Sumur Batu yang terletak di RT 03 RW 03, Kelurahan Sumur Batu, Kota Bekasi itu, memiliki luas hampir 8 hektare.
Suryono menjelaskan, meskipun sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sejak dioperasikannya TPA tersebut diduga belum pernah memberikan kompensasi yang jelas kepada warga sekitar.
“TPA Sumur Batu ini sudah over kapasitas dan masih menggunakan sistem open dumping yang jelas-jelas mencemari lingkungan. Ini bentuk (Dugaan) kejahatan lingkungan sekaligus bentuk kedzaliman yang dilakukan oleh Pemkot Bekasi, khususnya Dinas Lingkungan Hidup,” tegas Suryono yang nyohor dipanggil sebagai ‘Ketua Aing’ tersebut dalam keterangannya, Sabtu (24/5/2025).
BacainD Juga:
Ia mendesak agar Pemerintah Kota Bekasi segera mencari solusi konkret, termasuk kemungkinan perluasan TPA atau pengelolaan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Keluhan serupa disampaikan warga setempat, Misnan.
Ia mengaku, sejak TPA berdiri, warga yang terdampak langsung belum pernah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, apalagi bentuk kompensasi.
“Sudah bertahun-tahun kami tinggal berdampingan dengan tumpukan sampah. Dampaknya bukan cuma bau menyengat, tapi juga gangguan kesehatan. Tapi sampai hari ini, tidak ada perhatian dari pemerintah,” ujar Misnan.
BacainD Juga:
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kota Bekasi belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan warga maupun pernyataan dari Pokja Wartawan Bantar Gebang.
Warga berharap ada langkah nyata dari Pemkot Bekasi untuk mengatasi persoalan yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. (Alf)
Mantabb Ketua Aing,, lanjutkan perjuanganmu