
PASURUAN, BacainD.com – Sejumlah petani garam di Kota Pasuruan terancam gagal memulai musim produksi akibat cuaca panas yang belum stabil hingga Juli 2025.
Kondisi ini membuat sebagian petani memilih menunda aktivitas produksi garam sembari menunggu cuaca membaik.
โGaram bergantung pada cuaca panas. Kalau tidak optimal, hasilnya tidak akan maksimal. Sampai Juli ini panas belum merata, jadi sebagian petani masih menunggu,โ ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Muallif Arif, Selasa (22/7/2025).
Muallif menjelaskan, saat ini terdapat enam kelompok usaha garam aktif di Kota Pasuruan, dengan total luas lahan mencapai 107,89 hektare, dengan rincian Empat kelompok di Kecamatan Panggungrejo dengan total kurang lebih seluas 71,32 hektare, Satu kelompok di Kecamatan Bugul Kidul seluas 23,37 hektare dan Satu kelompok di Kecamatan Gadingrejo dengan total luas 13,3 hektare.
Meskipun dihadapkan pada cuaca yang belum bersahabat, pihaknya tetap optimistis produksi garam tahun ini bisa menyamai tahun sebelumnya.
โMeski cuaca belum menentu, kami optimistis produksi garam bisa mencapai seperti tahun lalu, yaitu 5.967 ton,โ katanya.
Produksi garam rakyat di wilayah pesisir Pasuruan memang sangat bergantung pada musim kemarau.
Kegagalan produksi tahun ini bukan kali pertama terjadi, dan cuaca kerap menjadi faktor utama penghambat.
Dinas Perikanan mendorong para petani untuk tetap memantau perkembangan cuaca dan memanfaatkan teknologi prakiraan musim agar tidak mengalami kerugian besar. (BM)