
JAKARTA, BacainD.com โ Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 menjadi ajang Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di seluruh Indonesia.
Momentum ini sekaligus dimanfaatkan untuk merayakan berbagai capaian sektor pertanian yang tak lepas dari peran krusial para penyuluh.
Dalam sambutannya di Kanpus Kementan, Jakarta, Amran mengungkapkan rasa terima kasihnya, “Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak-Ibu sekalian. Ini adalah tonggak sejarah Republik Indonesia. Kita berhasil mencatatkan stok beras tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yakni 4,2 juta ton. Ini adalah capaian luar biasa hasil kerja keras kita semua,” ujarnya.
Menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mencapai stok beras yang signifikan. Peringatan HKP 2025 sendiri mengusung tema “Momentum Transformasi Penyuluh Pertanian dan Pengembangan SDM Pertanian Mendukung Swasembada Pangan Nasional”.
Capaian positif ini tidak hanya diakui di tingkat nasional, melainkan juga mendapat perhatian dari lembaga internasional. Data dari USDA (United States Department of Agriculture) menunjukkan produksi padi Indonesia mencapai 34,6 juta ton, melampaui target yang ditetapkan sebesar 32 juta ton. Senada dengan itu, FAO juga mengestimasi produksi padi Indonesia berada di kisaran 35,6 juta ton lebih, mengindikasikan kepercayaan global terhadap kinerja pertanian Indonesia.
“Kita baru baru ini sewa gudang dengan 1,2 juta ton kapasitas dan sekarang sudah full lagi. Bahkan saat ini, jagung kita sulit terserap karena stok yang begitu tinggi. Tapi pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk menyerapnya. Ini semua berkat kerja keras lapangan Bapak-Ibu PPL dan petani,” tambanya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Amran turut mengapresiasi keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian, termasuk reformasi dalam distribusi pupuk subsidi yang kini lebih sederhana.
“Dulu pupuk harus muter ke 12 kementerian, harus ada tanda tangan dari 38 gubernur, 500 bupati/wali kota. Sekarang dari Menteri Pertanian langsung ke petani. Ini keberpihakan nyata dari Presiden,” urainya.
Mentan Amran juga menegaskan, peran vital PPL dan Babinsa sebagai ujung tombak pertanian nasional, menyebut mereka sebagai “mata dan telinga” Presiden RI dan Kementerian Pertanian di lapangan.
“Saya titip, laporkan kalau ada penyimpangan. Kalau ada harga di atas HET, laporkan! Kami akan tindak tegas. Dan saya ingin sampaikan kepada seluruh PPL Indonesia, Aku cinta kamu. I love you full,” tuturnya.
Bersamaan, PPL Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) Darma Irawan mengatakan peringatan hari Krida ke 53 menekankan pentingnya transformasi penyuluh agar tetap relevan dan berdampak. Untuk itu penyuluh pertanian harus aktif mendukung langkah-langkah strategis pemerintah utamanya Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, tidak hanya sebagai pendamping petani, tetapi juga sebagai agen perubahan di lapangan.
ย
“Harapan kami, penyuluh harus bertransformasi menjadi penyuluh yang sesuai dengan keadaan sekarang. Karena kami adalah ujung tombak untuk mewujudkan swasembada pangan, cita-cita besar Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto,” kata Dharma.
ย
Dharma juga mengapresiasi program Kementan seperti optimasi lahan dan Brigade Pangan yang telah berjalan sejak 2024. Program ini, menurutnya, sangat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
ย
“Tahun ini sudah mulai musim tanam kedua dan bahkan bersiap ke musim tanam ketiga. Petani yang tergabung dalam Brigade Pangan sudah mulai panen dan ada yang meraih penghasilan bersih hingga Rp60 juta, bahkan kotor lebih dari Rp100 juta per musim tanam,” ungkap Dharma.
ย
Sebagai bentuk apresiasi, pada peringatan Hari Krida ke 53, Mentan Amran sekaligus menyerahkan 10 unit sepeda motor operasional kepada penyuluh berprestasi yakni dari Kabupaten Sambas, Kabupaten Labuhan Batu,Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Pati, Kota Serang, Kabupaten Pulang Pisau, dan Sidrap.Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dinilai aktif, inovatif, serta mampu menggerakkan petani dan mendukung pencapaian suasana pangan nasional. (BM)