JAKARTA, BacainD.com – Lutfi Nasution menduga, rangkaian isu negatif yang menerpa kader-kader Partai Amanat Nasional (PAN), merupakan serangan terorganisir untuk menghancurkan partai berlambang matahari terbit tersebut.

Mulai dari kasus Eko Patrio, Uya Kuya, Zita Anjani, hingga beredarnya surat berkop DPW PAN Jawa Barat terkait rekrutmen tenaga Pendamping Desa, dinilai bukan kebetulan semata.

Lutfi yang merupakan Aktivis 98 itu, mencurigai adanya upaya sistematis untuk merusak citra PAN dari bawah ke atas.

“Saya menduga, upaya ini terindikasi punya maksud tertentu, gerakan ini sangat massif dan terorganisir, ini by design, ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan PAN lewat kaki-kakinya dulu pakai ‘gergaji mesin’, setelah itu baru atasnya atau Ketum PAN,” ujarnya dalam keterangan, di Jakarta, Minggu (22/9/2025).

Lutfi yang juga salah satu pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) mencontohkan kasus Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, yang mendadak dibatalkan sebagai keynote speaker dalam seminar Magister Pariwisata UNPAD pada 26 Juni 2025.

“Kecurigaan saya semakin kuat bahwa PAN menjadi sasaran tembak di era kepemimpinan Presiden Prabowo. Mba Zita Anjani ‘digoreng’ terkait dirinya tidak bisa hadir sebagai pembicara di kampus UNPAD,” kata Lutfi.

Dia mempertanyakan timing pemberitaan yang mencurigakan. “Kegiatan tersebut digelar pada bulan Juni, mengapa beritanya naik dengan massif di bulan September, bahkan sampai hari ini,” tanyanya.

Menurut Lutfi, meskipun Zita Anjani telah melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada penyelenggara seminar, serangan terhadapnya masih terus berlanjut.

“Mba Zita kan sudah minta maaf secara terbuka dan lakukan klarifikasi mengapa dirinya tidak bisa hadir, tapi masih saja diserang dengan sangat masif. Ini membuat dugaan kuat issue ini ada yang mainin dan kental dengan aroma muatan politis dan by design,” tuturnya.

Ketua Umum Indonesia Muda Relawan Prabowo 2019 ini mengungkap bahwa tidak hanya PAN yang menjadi sasaran, tetapi juga Partai Gerindra.

“Tidak hanya PAN, Gerindra juga kena sasaran tembak rival Prabowo, Bang Dasco dan Mba Saras juga kena. Saras ‘digoreng’ lawan politik Pak Prabowo melalui unggahan video yang diedit, bahkan Mba Saras pun mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI,” paparnya.

Lutfi menduga banyak pihak, baik dalam maupun luar negeri, yang terganggu dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto yang berpihak kepada rakyat dan kepentingan nasional.

“Saya juga mencurigai, di balik ini semua banyak pihak yang kepentingan kelompok dan pribadinya yang terganggu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan misi besar Pak Prabowo yang dituangkan dalam Asta Cita, untuk wujudkan Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Sementara itu, Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), ini menilai Kabinet Merah Putih sedang menghadapi tekanan dari berbagai arah.

“Menurut saya, Kabinet Merah Putih hari ini juga sedang tidak baik-baik saja, musuh Pak Prabowo tidak hanya ada di luar koalisi, saya menduga di dalam koalisi pun ada anggota koalisi menggunakan standar ganda,” tegasnya.

Lutfi menyarankan Presiden Prabowo untuk melakukan konsolidasi internal. “Hari ini, PAN dan Gerindra yang diserang, tidak menutup kemungkinan yang lainnya akan menjadi sasaran tembak. Jadi, Pak Prabowo harus lakukan bersih-bersih, yang setia dijaga, yang jauh dirangkul, yang mengganggu dibuang,” katanya.

Sebagai penutup, Lutfi mengingatkan partai politik koalisi Prabowo untuk bersiap menghadapi dinamika politik yang tidak terduga.

“Jika ingin mewujudkan mimpi besar Asta Cita dan Indonesia Emas 2045, saya berharap agar parpol koalisi Pak Prabowo bisa cepat bertransformasi dalam hadapi dinamika dan turbulensi politik yang tidak bisa diduga ini,” pungkasnya.

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan: