
PASURUAN, BacainD.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong penguatan ketahanan pangan dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk organik. Sejumlah daerah, termasuk Madiun, Tuban, dan Ponorogo, telah intens menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan ini.
Para pengamat dari Union View telah meninjau langsung lahan-lahan pertanian yang telah sukses mengaplikasikan pupuk organik. Observasi mereka menunjukkan bahwa pendekatan organik ini efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Menurut Nur Mukarromah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, penggunaan pupuk organik semakin diminati oleh petani. Ia menyatakan banyak petani beralih ke metode ini karena hasil panen yang lebih stabil dan biaya operasional yang lebih hemat.
“Daerah seperti Mataraman dan Ponorogo mulai menunjukkan kemajuan. Mereka sudah mampu berdiri mandiri dengan pola tanam berbasis organik,” kata Nur Mukarromah pada Selasa (1/7/2025).
Isu ketahanan pangan juga menjadi salah satu fokus utama dalam Musyawarah Wilayah ke-108 Aisyiyah. Organisasi perempuan ini berperan aktif sebagai penggerak melalui berbagai program berbasis komunitas.
Aisyiyah mengimplementasikan konsep Qoryah Thayyibah, yang berupaya memaksimalkan pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah warga. Melalui metode tanam polybag dan daur ulang limbah rumah tangga, masyarakat diajak untuk menanam sayuran dan membudidayakan jamur.
Inisiatif ini tidak hanya berorientasi pada produksi pangan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang praktik pertanian yang sehat. Aisyiyah bahkan telah membentuk ekosistem pembelajaran di tingkat desa.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kontribusi aktif Aisyiyah dalam upaya ini. Ia menilai gerakan yang dilakukan Aisyiyah mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberikan akses pendidikan pertanian bagi warga pedesaan.
“Kita butuh masyarakat yang mandiri pangan. Gerakan seperti ini bisa menjadi solusi dari bawah untuk memperkuat daya tahan pangan daerah,” ujar Khofifah saat menghadiri acara Aisyiyah di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
Melalui sinergi antara masyarakat, organisasi keagamaan, dan pemerintah, diharapkan ketahanan pangan berbasis organik dapat berkembang menjadi gerakan yang masif di Jawa Timur. Provinsi ini menargetkan peningkatan jumlah desa mandiri pangan dalam beberapa tahun mendatang. (BM)