
PASURUAN, BacainD.com – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Pasuruan pada Senin (21/7/2025) siang, dalam memberikan tanggapan atas pandangan umum enam fraksi DPRD. Sidang kali ini berfokus pada pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2025.
Bupati Rusdi yang akrab disapa Mas Rusdi menyatakan, bahwa semua kebijakan dalam P-APBD diarahkan untuk memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kesejahteraan, dan mendukung program prioritas nasional maupun daerah.
“Kami berterima kasih atas segala masukan, saran, dan apresiasi yang disampaikan oleh seluruh fraksi. Ini menjadi bagian dari semangat kita bersama untuk membangun Pasuruan yang lebih baik, adil, dan merata,” ucap Mas Rusdi.
Menanggapi pandangan Fraksi PKB, Mas Rusdi menjelaskan, bahwa capaian yang sudah diraih akan dipertahankan dan ditingkatkan, dengan memperhatikan potensi pendapatan asli daerah. Terkait prediksi penurunan belanja daerah, ia menjelaskan hal itu sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 900/833/SJ tanggal 23 Februari 2025 mengenai penyesuaian pendapatan dan efisiensi belanja daerah dalam APBD tahun anggaran 2025.
“Hasil efisiensi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan sanitasi, bidang pendidikan dan bidang kesehatan yang semua-nya dialokasikan pada belanja modal,” jelasnya.
Kepada Fraksi Partai Gerindra yang mengapresiasi pengelolaan fiskal daerah, Bupati Rusdi menyatakan bahwa pencapaian tersebut adalah hasil kerja kolektif antara eksekutif dan legislatif. Ia berkomitmen untuk menjaga harmonisasi dan sinergi demi maksimalnya program pembangunan.
“Kerja kolektif ini akan terus kami pelihara. Kritik dan dukungan dari DPRD menjadi bahan penyempurnaan bagi kami,” ujarnya.
Menjawab Fraksi PDI Perjuangan, Bupati menjelaskan bahwa pendapatan negara secara umum mengalami dinamika fluktuatif, yang disebabkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2025 tentang rincian alokasi transfer ke daerah.
Dalam rangka efisiensi belanja APBN dan APBD, telah dilakukan realokasi anggaran sesuai prioritas pembangunan daerah, termasuk peningkatan sistem pendataan tenaga kerja melalui aplikasi hellowork dan pembentukan tim deteksi dini perselisihan hubungan industrial.
Sementara itu, kepada Fraksi Golkar program prioritas dan penyerapan anggaran strategis. Bupati menekankan, bahwa penyesuaian anggaran telah mempertimbangkan kinerja sebelumnya dan arahan kebijakan nasional, termasuk program MBG, koperasi desa, dan Sekolah Rakyat.
“Program prioritas pusat seperti MBG dan Sekolah Rakyat sangat relevan dengan misi daerah. Kami terus menyelaraskan agar tidak terjadi tumpang tindih, justru saling memperkuat,” ungkapnya.
Menjawab Fraksi PKS yang menyoroti urgensi pengangguran dan kemiskinan, Bupati menyebut bahwa Pemerintah Daerah telah menyiapkan strategi pengurangan pengangguran terbuka melalui pelatihan kerja berbasis potensi lokal, pengembangan UMKM, dan pembukaan ruang investasi padat karya.
“Dukungan untuk pengangguran melalui program santri wirausahawan baru dan mengurangi angka pengangguran dengan hibah produktif berbasis pondok pesantren, usaha mikro kecil naik kelas berbasis potensi keunggulan daerah, dan pembangunan Pasuruan Coaching and Creativity (pusat pelatihan dan kreativitas) dalam rangka pengembangan kreativitas anak muda, optimalisasi ekonomi kreatif dan sertifikasi produk unggulan/produk umkm,” urainya.
Menjawab Fraksi Gabungan NasDem, Demokrat, PPP, dan Gelora, Bupati menyatakan bahwa proyeksi pendapatan daerah (pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya) merupakan estimasi terukur berdasarkan potensi dan realisasi penerimaan tahun-tahun sebelumnya.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas kontribusi aktif dari fraksi partai gabungan demi tercapainya kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pasuruan, juga mendukung percepatan pembangunan yang diselaraskan dengan kebutuhan dan mengedepankan rakyat kecil, dengan memperhatikan asas efektivitas dan efisiensi,” tutupnya. (BM)