
YOGYAKARTA, BacainD.com – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi meluncurkan 100 titik pembayaran parkir berbasis QRIS di tepi jalan umum.
Langkah ini menjadi bagian dari percepatan transformasi digital dan upaya meningkatkan transparansi dalam layanan publik.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan digitalisasi sektor perparkiran diharapkan menjadikan Kota Yogyakarta sebagai percontohan penerapan sistem pembayaran nontunai di sektor pelayanan publik.
“Yogyakarta harus bisa menjadi contoh untuk urusan digital parking. Kalau sebelumnya hanya 10 titik, kini bertambah menjadi 100 titik. Targetnya, akhir Desember 2025 sudah mencapai 350 titik,” ujar Hasto saat peluncuran di Yogyakarta, Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan, hingga pertengahan tahun depan seluruh titik parkir di Kota Yogyakarta yang berjumlah sekitar 700 lokasi diharapkan telah sepenuhnya menggunakan sistem pembayaran digital.
“Pertengahan tahun depan harapan saya sudah 100 persen. Lambat atau cepat, harus dimulai dan harus dikerjakan,” tegasnya.
Untuk masyarakat yang belum terbiasa dengan transaksi digital, Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan pendampingan bagi para juru parkir (jukir). Hasto menjelaskan, setiap jukir akan dilengkapi dengan sistem pendukung agar dapat membantu pengguna yang masih ingin membayar secara tunai.
“Kalau titik itu sudah menggunakan QRIS, juru parkir akan membantu proses transaksi agar tetap tercatat dalam sistem digital,” jelasnya.
Menurut Hasto, sistem pembayaran digital juga mempercepat proses bagi hasil antara jukir dan pemerintah daerah.
“Kalau dulu manual, sekarang digital, jadi bagi hasil bisa diterima dalam waktu kurang dari 24 jam,” katanya.
Ia menegaskan, transformasi digital harus dimulai dari Yogyakarta sebagai kota wisata, pelajar, dan budaya.
“Kalau kabupaten lain bisa, masa Kota Yogyakarta tidak bisa. Apalagi ini kota wisata, kota pelajar, dan kota budaya yang banyak dikunjungi turis asing. Yogyakarta harus jadi contoh,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyambut positif langkah Pemkot Yogyakarta ini. Ia mencatat adanya peningkatan tren penggunaan QRIS di masyarakat, termasuk dalam pembayaran parkir.
“Ini tren positif yang kita harapkan. Dengan QRIS, masyarakat lebih mudah bertransaksi, pemerintah mendapat transparansi penerimaan daerah, dan juru parkir bisa bekerja lebih profesional,” kata Darmadi.
Ia menambahkan, digitalisasi ini juga membantu menghapus praktik-praktik tidak transparan seperti penetapan tarif parkir semaunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, mengatakan penerapan QRIS dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kesiapan masyarakat.
“Memang salah satu kendalanya adalah belum semua masyarakat memiliki M-banking. Namun kami optimistis, ke depan seluruh titik parkir bisa sepenuhnya menggunakan QRIS,” ujarnya. (Sg)