
BEKASI, BacainD.com โ Momen sakral Iduladha diwarnai kontroversi di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Warga setempat diminta membayar Rp15 ribu untuk mendapatkan satu kantong daging kurban, yang seharusnya dibagikan secara cuma-cuma.
Kejadian ini terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial, terutama di platform X (Twitter) dan TikTok sejak Sabtu (7/6/2025).
Salah satu video menunjukkan dua ibu rumah tangga membawa kantong berisi daging usai melakukan pembayaran.
โInilah daging kurban yang ditebus Rp15 ribu. Harusnya dibagikan gratis, bukan dijual,โ tulis akun @MuhammadTuhasan dalam unggahannya.
Video lainnya, yang dibagikan akun @B3doel__, memperlihatkan antrean panjang warga di pinggir jalan. Seorang pria terlihat kecewa karena diminta membayar sebelum menerima daging kurban.
โGila. Daging kurban aja dimainin. Tega banget,โ tulis akun tersebut.
Menanggapi insiden ini, Camat Bantargebang, Cecep Miftah Farid, mengaku tidak mengetahui adanya pungutan tersebut, begitu juga RT, RW, dan lurah setempat.
โInformasinya, uang itu digunakan untuk biaya operasional, karena pemberi kurban tidak menyertakan biaya pemotongan dan distribusi,โ ujar Cecep, Sabtu (8/6/2025).
Namun, ia menyesalkan kejadian ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
โSaya tentu tidak menginginkan hal ini terjadi. Idul adha adalah momen suci untuk beribadah kepada Allah SWT. Mari kita jaga suasana tetap kondusif,โ tambahnya.
Lurah Cikiwul, Acep Supriyadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah menemui Ketua Koordinator Wilayah Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Cikiwul, Tarmin, yang diduga mengadakan skema pungutan tersebut.
Tarmin mengaku menjual kupon karena kekurangan dana untuk menyembelih tiga ekor sapi kurban yang diterima.
โDalihnya, ada yang memberi tiga ekor sapi tapi tidak memberi biaya potong. Maka dia berinisiatif seperti itu,โ jelas Acep.
Namun, Acep menegaskan bahwa alasan tersebut tidak bisa diterima.
โApapun alasannya, tetap salah. Kurban itu untuk berbagi, bukan dipungut biaya. Ini jelas merugikan warga,โ tegasnya.
Acep juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan IPI di wilayah tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.
โSaya berharap IPI ini dikaji ulang dan lebih selektif lagi. Jangan sampai kejadian seperti ini terjadi lagi,โ pungkasnya. (Bung Suryo)