
BEKASI, BacainD.com – Puluhan sekolah swasta di Kota Bekasi dilaporkan hanya memperoleh kurang dari 10 siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026.
Kondisi ini diungkapkan oleh Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Pudio Bayu, usai pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pekan lalu.
Menurut Pudio, fenomena ini terjadi hampir di seluruh rayon, melibatkan sedikitnya 75 sekolah swasta, khususnya yang berada di kawasan padat sekolah atau wilayah perbatasan.
โDi rayon satu ada 10 sekolah, rayon dua kurang lebih sama, rayon tiga hampir 20 sekolah, rayon empat sekitar 10 sekolah, dan rayon lima di atas 15 sekolah yang hanya menerima sedikit siswa,โ jelasnya, seperti yang dikutip dari Radar Bekasi.
Ia mengakui bahwa tren pendaftaran di sekolah swasta cenderung lambat dan baru akan terlihat setelah MPLS berakhir.
Beberapa sekolah bahkan masih belum menerima satu pun pendaftar, meski ada juga yang mulai mendapat satu dua siswa.
โHari ini sekolah swasta masih wait and see. Ada yang mulai terisi, tapi banyak yang belum bergerak,โ katanya.
BMPS akan kembali melakukan pendataan pekan ini untuk mendapatkan angka pasti siswa baru di masing-masing sekolah.
Pudio menyoroti beberapa faktor penyebab menurunnya minat masuk ke sekolah swasta.
Salah satunya adalah salah kaprah di kalangan orang tua yang berharap ada penambahan jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) di SMP negeri, seperti kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memperbolehkan 50 siswa per rombel, padahal itu hanya berlaku di jenjang SMA/SMK.
โBanyak yang mencabut berkas dari SMP swasta karena masih berharap bisa diterima di SMP negeri,โ ungkapnya.
Selain itu, perubahan kebijakan rombel di Kota Bekasi dari 40 menjadi 44 siswa per kelas turut memperparah keadaan.
Hal ini dinilai membuat sekolah negeri semakin menyerap siswa, meninggalkan sekolah swasta kesulitan mendapatkan murid.
BMPS Desak Pemerintah Segera Bertindak
BMPS meminta Pemerintah Kota Bekasi dan Dinas Pendidikan segera turun tangan dan menegaskan bahwa penerimaan siswa baru di SMP negeri sudah ditutup, untuk memberikan kepastian bagi sekolah swasta.
โKami berharap Pemkot Bekasi konsisten terhadap kebijakan penerimaan siswa baru. Sekolah swasta sudah menyediakan fasilitas terbaik, jangan dikalahkan hanya karena euforia sekolah negeri,โ ujarnya.
Pudio juga mengkritik kebijakan menambah jumlah siswa per rombel di SMP negeri karena dinilai dapat menurunkan kualitas pendidikan, apalagi di kota besar seperti Bekasi yang seharusnya jadi teladan dalam tata kelola pendidikan.
โPemerintah harus turun ke lapangan dan perhatikan kondisi nyata sekolah-sekolah swasta,โ pungkasnya. (Ths)