
BEKASI, BacainD.com – Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, mengingatkan para pendatang baru agar memiliki keterampilan yang memadai dan mengikuti prosedur kependudukan sebelum menetap dan mencari kerja di Kabupaten Bekasi.
Ia menegaskan, kesiapan sumber daya manusia (SDM) sangat penting untuk menghindari penambahan beban ketenagakerjaan di wilayah Bekasi yang dikenal sebagai kawasan industri tersebut.
“Harapan kami, saudara-saudara yang ingin tinggal di Kabupaten Bekasi datang dengan kesiapan, terutama dalam hal keahlian. Ini penting agar mereka bisa langsung berkontribusi, bukan justru menambah angka pengangguran,” ujarnya.
Dorong Pendatang Berdaya Saing dan Ikut Bangun Daerah
Ade juga mendorong agar para pendatang ikut berkontribusi secara positif dalam pembangunan daerah.
Selain mematuhi aturan administrasi kependudukan, mereka diimbau membawa keahlian yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di Kabupaten Bekasi.
Pemerintah daerah, kata dia, terus berupaya menekan angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja lewat investasi, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Kami juga berharap para pendatang bisa menciptakan peluang usaha baru atau mengembangkan potensi wilayah. Bukan hanya mencari kerja, tapi juga membuka kerja bagi orang lain,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ade menekankan pentingnya pendataan warga secara berkala oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Menurutnya, data kependudukan yang valid menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan publik.
Ia juga mengingatkan perangkat RT dan RW agar aktif dalam pelaporan data kependudukan, termasuk kedatangan warga baru, kelahiran, hingga kematian.
“Hak mereka kami penuhi lewat insentif, tapi kewajiban mereka adalah mendata warga secara optimal,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Bekasi berencana menambah insentif bagi RT/RW yang aktif menjalankan fungsi pendataan.
Strategi DPRD: Dorong Anak Muda Jadi Wirausaha
Ade menyebut DPRD dan Pemkab Bekasi telah sepakat untuk memperluas kesempatan kerja tidak hanya di sektor industri, tapi juga melalui pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, terutama dengan melibatkan generasi muda.
“Satu sisi kita tarik investor, sisi lain kita dorong anak muda jadi entrepreneur. Jadi bukan hanya cari kerja, tapi juga bisa menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Tingkat Pengangguran Menurun, Tapi Tantangan Masih Ada
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi menunjukkan tren penurunan.
Dari 10,32 persen pada Agustus 2022, turun menjadi 8,87 persen di 2023, dan kembali menurun menjadi 8,82 persen pada Agustus 2024.
Namun, Ade menilai tantangan pengangguran tetap harus diantisipasi melalui sinergi antara pendatang, warga lokal, pemerintah, dan pelaku usaha.
Kolaborasi antar elemen masyarakat, menurut Ade, menjadi kunci dalam membangun iklim sosial dan ekonomi yang sehat.
Dukungan terhadap pendataan akurat, pelibatan aktif RT/RW, dan kebijakan yang inklusif diharapkan dapat memperkuat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi. (Alf)