BEKASI, BacainD.com โ€“ Stasiun Bekasi kini memegang peran vital dalam sistem transportasi kawasan timur Jakarta.

Berfungsi ganda sebagai titik layanan Commuter Line (KRL) dan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), stasiun ini menjadi simpul penting dalam pergerakan harian warga Jabodetabek sekaligus penumpang lintas kota.

โ€œBekasi kini tak sekadar kota penyangga Jakarta, tapi telah menjadi pusat pergerakan. Perannya sangat penting dalam distribusi arus penumpang di koridor timur,โ€ ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, Kamis (15/5/2025).

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

Lonjakan Pengguna KRL dan KA Jarak Jauh

Data operasional KAI menunjukkan peningkatan signifikan jumlah penumpang di stasiun penyanggah Jakarta ini.

Pada tahun 2024, keberangkatan KRL dari Stasiun Bekasi mencapai 10,89 juta penumpang, naik dari 9,42 juta di tahun 2023.

Sementara kedatangan pada tahun yang sama mencapai 10,29 juta penumpang, meskipun tercatat penurunan sebesar 9,3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Tren positif berlanjut di tahun 2025. Hingga April, jumlah penumpang yang berangkat menggunakan KRL telah mencapai 3,57 juta, atau sekitar 32 persen dari total keberangkatan 2024.

Kedatangan tercatat sebanyak 3,39 juta penumpang dalam periode yang sama.

Sementara itu, penumpang KA Jarak Jauh melonjak 35 persen, dari 855.538 orang pada 2023 menjadi 1.155.880 pada 2024. Hingga April 2025, sudah tercatat 423.604 penumpang KA Jarak Jauh menggunakan Stasiun Bekasi, setara dengan 36,6 persen dari total tahun lalu.

Fasilitas Modern dan Akses Terintegrasi

Guna menunjang lonjakan pengguna, Stasiun Bekasi kini dilengkapi gedung baru seluas 3.600 meter persegi.

Fasilitas modern seperti ruang tunggu ber-AC, musala, lift dan eskalator, akses untuk penyandang disabilitas, hingga mesin tiket digital dihadirkan demi kenyamanan pengguna.

Integrasi transportasi juga menjadi kekuatan Stasiun Bekasi.

Penumpang dapat mengakses moda lain seperti Trans Patriot, angkot lokal, ojek daring, hingga terminal bus kota, memungkinkan perjalanan dari pusat Bekasi hingga Cikarang tanpa hambatan moda.

Efisiensi Berkat Proyek Jalur Ganda

Peran strategis Stasiun Bekasi turut diperkuat oleh penyelesaian proyek Double-Double Track (DDT) Manggaraiโ€“Cikarang, yang memisahkan jalur Commuter Line dan KA Jarak Jauh. Pemisahan ini meningkatkan frekuensi dan ketepatan waktu perjalanan, terutama di jam-jam sibuk.

โ€œDengan DDT, layanan menjadi lebih andal dan kapasitas pergerakan meningkat signifikan,โ€ jelas Anne.

KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan serta Pemerintah Kota Bekasi tengah menyusun rencana pengembangan jangka panjang Stasiun Bekasi.

Fokusnya meliputi keamanan, integrasi tata ruang berkonsep Transit Oriented Development (TOD), serta peningkatan layanan berdasarkan kebutuhan warga.

Sepanjang Januariโ€“April 2025, Lintas Cikarang Line mencatat 26,53 juta pengguna, memperkuat peran koridor Bekasiโ€“Cikarang sebagai tulang punggung mobilitas harian dari timur menuju pusat Jakarta. (Ths)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *