Bekasi, BacainD.com – Pemerintah Kota Bekasi bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Mitra Patriot (Perseroda) dan PT Miju Darma Angkasa resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan Wisata Air Kalimalang. Penandatanganan berlangsung di Plaza Patriot Pemkot Bekasi bersamaan dengan apel pada Senin (8/12/2025).
Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 48 miliar yang bersumber dari anggaran non-APBD dan dikelola oleh pemenang lelang, PT Mizu.
Pengembangan kawasan ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Renovasi mencakup penataan bantaran Kalimalang, pembangunan area UMKM di sepanjang trotoar, serta penyediaan fasilitas perahu wisata.
Direktur Utama PT Mitra Patriot, David Rahardja, menyampaikan bahwa kehadiran Wisata Air Kalimalang diharapkan menjadi alternatif rekreasi warga Bekasi agar pengeluaran wisata tidak banyak terserap ke luar daerah.
“Selama ini warga Bekasi banyak berwisata ke luar kota. Dengan hadirnya Wisata Air Kalimalang, kami berharap masyarakat bisa berwisata di kota sendiri sehingga perputaran ekonomi terjadi di Kota Bekasi,” ujar David.
Menurutnya, setelah penetapan pemenang pelaksana, pekerjaan renovasi akan dimulai sesuai jadwal. Proyek ini ditargetkan selesai dan dapat beroperasi sebelum peringatan Hari Ulang Tahun Kota Bekasi pada Maret 2026.
“Kami menargetkan kawasan ini menjadi destinasi yang bersih, tertata, dan memberi nilai tambah bagi warga maupun pelaku UMKM. Selain menyediakan ruang wisata, proyek ini membuka peluang ekonomi baru,” tambah David.
PT Mitra Patriot menggandeng PT Miju Darma Angkasa sebagai mitra pelaksana. Menurut Komisaris PT Miju Darma Angkasa, progres pembangunan saat ini berlangsung dari kawasan MM hingga Lagoon.
Ia memaparkan bahwa pekerjaan mencakup pembangunan dua dermaga, penyediaan kapal wisata yang akan disesuaikan dengan kebutuhan ke depan, serta pembangunan dua jembatan penyeberangan orang (JPO) dan satu jembatan umum.
Untuk memastikan kualitas pembangunan, pihak perusahaan juga melakukan studi banding ke sejumlah negara.
David Sebastian menjelaskan bahwa mereka telah melakukan kunjungan ke Cina, Uzbekistan, Singapura, hingga Belanda untuk mempelajari konsep penataan kawasan wisata air yang diterapkan di berbagai negara tersebut.
Aspek lingkungan menjadi perhatian khusus mengingat lokasi proyek berada di kawasan Perum Jasa Tirta (PJT).
David menegaskan bahwa pihaknya tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berpotensi menghasilkan limbah ke aliran air.
Seluruh fasilitas, termasuk perahu dan pencahayaan, dirancang menggunakan tenaga elektrik untuk memastikan kawasan tetap bersih.
Ia menyatakan bahwa seluruh perencanaan telah dikaji dengan matang, termasuk melalui studi ke Cina, guna memastikan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan wisata tersebut.
PT Mitra Patriot memastikan seluruh tahapan pembangunan dilakukan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
(Nikko)






