BEKASI, BacainD.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi daerah, khususnya melalui pengendalian harga bahan pokok.

Langkah ini dinilai berhasil meredam inflasi sekaligus mencegah deflasi yang merugikan pedagang.

Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menjelaskan bahwa sejak Februari 2025, Pemkab Bekasi telah menerapkan sejumlah strategi antisipatif.

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

Salah satunya adalah pelaksanaan Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) di dua kecamatan, yakni Babelan dan Setu, saat Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha kemarin.

โ€œOperasi ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah agar tetap dapat menjangkau harga kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang hari besar,โ€ ujar Helmi saat ditemui di Kantor Disdag, Cikarang Pusat, Selasa (10/6/2025).

Program ini digelar bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jawa Barat dan dinilai efektif karena harga komoditas tetap stabil selama bulan puasa dan Lebaran.

Namun, memasuki Mei 2025, Kabupaten Bekasi menghadapi tantangan baru, deflasi cukup dalam akibat melimpahnya pasokan barang di pasar, sehingga harga anjlok di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

โ€œMemang masyarakat senang karena harga lebih murah, tetapi pedagang merugi. Maka peran pemerintah adalah menyeimbangkan, jangan sampai terjadi gejolak harga yang ekstrem,โ€ jelas Helmi.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemkab Bekasi menyesuaikan pasokan barang dari daerah produsen yang sudah memiliki kerja sama resmi (MoU) dengan Bekasi.

Pengurangan distribusi dilakukan secara terukur berdasarkan data pasar yang dihimpun secara rutin.

Helmi juga mengimbau masyarakat agar tetap bijak dalam berbelanja dan menghindari panic buying.

โ€œBelanjalah sesuai kebutuhan. Pemerintah menjamin stabilitas harga dan ketersediaan barang pokok di pasaran,โ€ tegasnya.

Upaya pengendalian ini menunjukkan hasil positif. Pada minggu kedua Juni 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat naik ke +0,12, jauh membaik dibanding minggu sebelumnya yang berada di angka -4,67.

โ€œAlhamdulillah, kita mampu mengendalikan gejolak harga dengan cepat berkat intervensi pasar, kerja sama antardaerah, dan kesadaran masyarakat,โ€ tambahnya.

Ke depan, Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi akan terus memperkuat pemantauan harga, menjaga kerja sama dengan daerah penghasil, serta menyeimbangkan kepentingan konsumen dan pedagang demi menjaga kestabilan ekonomi daerah. (Ths)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *