
BEKASI, BacainD.com โ Polres Metro Bekasi menggelar silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi, dengan fokus utama mencegah kejahatan, kenakalan remaja, dan tindak kriminal yang melibatkan pelajar.
Acara yang berlangsung di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Plaza Pemda, Cikarang Pusat pada Selasa (18/02/2025) ini bertujuan memperkuat sinergi antara pihak kepolisian, sekolah, dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di kalangan pelajar.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, menegaskan pentingnya kolaborasi antara semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi muda.
โKerja sama yang solid antara kepolisian, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mencegah kenakalan remaja serta kejahatan yang melibatkan pelajar di Kabupaten Bekasi,โ ungkap Mustofa.
Ia juga menambahkan bahwa Polres Metro Bekasi bersama Bupati dan Dandim terus berkomitmen untuk menyelamatkan generasi muda Bekasi dari pengaruh negatif.
โKami berupaya menegakkan hukum terhadap tindak kriminal yang meresahkan masyarakat, terutama yang melibatkan pelajar,โ lanjutnya.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, kepolisian bersama Bupati Bekasi rutin mengadakan safari sambang kepada orang tua dan tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
โKami mengajak orang tua untuk lebih peduli terhadap anak-anak mereka dan mengawasi aktivitas mereka, terutama pada malam hari. Pastikan anak-anak kita sudah di rumah sebelum pukul 22.00 untuk menghindari keterlibatan dalam tawuran atau tindak kriminal lainnya,โ imbuh Kapolres.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga menekankan peran penting kepala sekolah dan tenaga pendidik dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
Pj Sekda Kabupaten Bekasi, Jaouharul Alam, menegaskan bahwa masalah tawuran dan kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi harus menjadi perhatian bersama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) 2022 menunjukkan lebih dari 36% peserta didik mengalami perundungan, sementara sekitar 26,9% mengalami hukuman fisik.
โSekolah seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman untuk belajar, bukan tempat kekerasan,โ ujar Jaouharul Alam.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menginisiasi program Botram Sekolah, yang melibatkan Polres Metro Bekasi untuk memberikan edukasi mengenai bahaya tawuran, perundungan, dan penyalahgunaan narkoba.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk menjaga perilaku positif dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman.
Jaouharul Alam juga mengajak para kepala sekolah untuk berinovasi dengan menghadirkan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian siswa dari hal-hal negatif.
โPerkuat kegiatan ekstrakurikuler dan edukatif lainnya untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan berakhlak baik,โ tutupnya. (Frm)