BEKASI, BacainD.com – Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026 yang akan digelar di Kota Bekasi dan Depok, sejumlah cabang olahraga (cabor) menghadapi persoalan serius terkait keterbatasan anggaran dan pembinaan atlet.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia, menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, pembinaan atlet sama pentingnya dengan penyediaan sarana-prasarana.

“Olahraga itu mahal. Kalau untuk kesehatan badan tidak mahal, tapi untuk prestasi biayanya besar. Jangan hanya fokus ke sarana-prasarana, sementara atlet yang bertanding tidak diperhatikan. Gedung besar tanpa atlet ibarat rumah kosong. Seperti atlet motocross, dia sudah membawa nama Bekasi hingga tingkat nasional, jadi harus diperhatikan,” ujar Adelia, Senin (29/9/2025).

Politisi Partai Golkar itu juga menyoroti fenomena atlet-atlet potensial Bekasi yang akhirnya memilih daerah lain karena kurangnya perhatian.

“Bukan cuma di motocross saja, di Muaythai juga ada. Banyak atlet kita akhirnya diambil Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan lainnya. Menurut saya cukup miris kalau kita ingin jadi ‘sport city’ tapi tidak bisa mengakomodir atlet-atletnya. Sport city tanpa atlet, apakah tepat disebut sport city? Itu tanda tanya besar,” sindirnya.

Adelia menekankan bahwa pembinaan sumber daya manusia (SDM) atlet harus menjadi prioritas utama.

“Kalau SDM-nya sudah ada, mau ditaruh di mana pun tetap bisa membawa nama harum Kota Bekasi. Jangan setiap ada event nasional kita membeli atlet, itu bukan rencana jangka panjang. Kalau kita memang serius menjadi sport city, harus ada atlet asli Kota Bekasi yang dibina,” jelasnya.

Ia juga menyoroti perlunya koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan. Menurutnya, perhatian lebih perlu diberikan kepada cabor-cabor yang telah berprestasi di tingkat nasional.

“Kalau memang ada yang belum terpenuhi, ya koordinasinya harus baik. Jangan hanya menganggarkan hibah besar, tapi tidak maksimal memberdayakan atlet. Kita harus serius, semua stakeholder harus bekerja sama memaksimalkan cabor yang ada di Kota Bekasi,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Komisi IV DPRD Kota Bekasi akan mengundang beberapa cabor untuk rapat dengar pendapat (RDP).

“Mungkin motocross nanti kita ajak ketuanya untuk RDP juga. Saya ingin secepatnya, bulan depan kalau bisa. Harapan kita, sarana-prasarananya baik, tapi yang lebih penting pembinaan atletnya harus berjalan,” pungkas Adelia.

(Ben)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan: