SUBANG, BacainD.com – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung nelayan di Desa Rawa Meneng, Subang, Jawa Barat, untuk meningkatkan ekonomi melalui pengolahan ikan rucah atau limbah ikan menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan.

Inisiatif ini menjadi bagian dari program Desa Energi Berdikari yang dijalankan Pertamina di wilayah sekitar operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 milik PT Jawa Satu Power (JSP).

Sebagian besar warga desa yang berprofesi sebagai nelayan kini mulai memanfaatkan ikan kecil tak laku jual yang biasanya dibuang, untuk diolah menjadi pakan ikan dan unggas bernilai gizi tinggi.

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

โ€œKami melihat Desa Rawa Meneng punya potensi besar untuk mandiri secara energi dan ekonomi. Kami bantu dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk proses pengeringan ikan,โ€ ujar Manager Corporate Communication Pertamina NRE, Rika Gresia, Sabtu (14/6/2025).

Pertamina NRE juga memberikan pelatihan pengolahan limbah ikan, sementara JSP mendampingi pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) digunakan untuk mengoperasikan mesin pengering ikan, sehingga menekan biaya produksi dan mengurangi emisi karbon.

Ikan Rucah Jadi Berkah

Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru, Karyono, mengatakan bahwa sebelum ada program ini, ikan rucah hanya dibuang karena tidak laku dijual.

Namun kini, hasil olahan tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi.

โ€œTepung ikan dari limbah ini bisa jadi pakan ternak. Dengan mesin pengering bertenaga surya, biaya produksinya juga jauh lebih hemat,โ€ katanya.

Program ini disebut memberi manfaat langsung bagi 35 nelayan kapal kecil dan 140 nelayan anggota KUD.

Selain menambah penghasilan, produk olahan ikan juga berpotensi dipasarkan ke desa-desa sekitar yang memiliki usaha peternakan unggas.

Energi Bersih, Ekonomi Berkelanjutan

Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, menegaskan bahwa transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga kemandirian masyarakat dalam aspek energi dan ekonomi.

โ€œKami ingin membangun masyarakat pesisir yang tangguh dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) secara langsung dalam praktik ekonomi,โ€ ujarnya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa program Desa Energi Berdikari kini telah diterapkan di 172 lokasi di seluruh Indonesia.

โ€œKami berharap program ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat sekaligus mendorong pengurangan emisi karbon,โ€ katanya.

Dengan kolaborasi energi bersih dan pemberdayaan lokal, Pertamina mendorong desa-desa pesisir menjadi bagian dari ekonomi masa depan berbasis sumber daya terbarukan. (Ths)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *