
JAKARTA, BacainD.com โ Industri makanan dan minuman (mamin) nasional kedatangan investor baru, yakni PT PepsiCo Indonesia, yang membangun pabrik pertamanya di Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut mulai beroperasi sejak 13 Januari 2025, dengan tiga lini produksi dan kapasitas terpasang sebesar 24.000 ton per tahun.
Pembangunan pabrik ini menelan investasi sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,3 triliun dan telah menyerap hampir 400 tenaga kerja.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan kehadiran pabrik ini tidak hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor.
“Ini menandakan bahwa peluang pasar dalam negeri masih sangat terbuka, dan sektor industri ini masih sangat menjanjikan,” ujar Faisol dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pasar makanan ringan di Indonesia yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z mencakup sekitar 55 persen populasi konsumen, dengan nilai pasar mencapai 3,87 miliar dolar AS pada 2023.
Angka ini diproyeksikan tumbuh dengan laju 8,13 persen (CAGR) hingga 2029.
Faisol juga mengapresiasi inisiatif PepsiCo dalam menggandeng 200 petani kentang dan 200 petani jagung dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kerja sama itu mencakup pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, serta pemberdayaan petani lokal.
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, PT PepsiCo Indonesia juga dinilai sebagai pelaku industri yang menerapkan prinsip keberlanjutan, termasuk penggunaan 100 persen air daur ulang dan energi listrik terbarukan dalam proses produksinya.
“Kami berharap PT PepsiCo Indonesia terus menciptakan dampak positif, baik melalui penciptaan lapangan kerja maupun kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi lokal,” ucap Faisol.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menilai investasi ini sebagai simbol kepercayaan investor global terhadap potensi industri mamin nasional.
“Indonesia bukan hanya pasar konsumsi besar, tetapi juga basis produksi yang kompetitif. Kami terus mendorong pengembangan industri makanan dan minuman berorientasi ekspor dan berbasis bahan baku lokal,” ujar Putu.
Sementara itu, CEO PepsiCo Indonesia, Asif Mobin, menyebut Indonesia memainkan peran penting dalam rencana pertumbuhan jangka panjang perusahaan di kawasan Asia Pasifik.
“Fasilitas baru ini akan mendekatkan kami dengan konsumen Indonesia. Kami bangga bisa berkontribusi dalam penguatan industri domestik, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan petani lokal,” tutur Asif.
Ia menambahkan bahwa investasi ini mencerminkan komitmen jangka panjang PepsiCo untuk mendukung perekonomian Indonesia dan menyelaraskan langkah perusahaan dengan prioritas pembangunan nasional. (Frm)