KARAWANG, BacainD.com โ€“ Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Karawang Selatan selama musim libur Lebaran tahun ini mengalami penurunan drastis hingga 80% dibandingkan tahun sebelumnya.

Anjloknya angka kunjungan ini dipicu oleh terputusnya akses menuju Karawang Selatan akibat amblesnya Jembatan Cibeet di Dusun Cicangor, Desa Ciptasari, Kecamatan Pangkalan pada awal Ramadan lalu.

Upaya pemerintah membangun jembatan sementara (bailey) pun tidak berjalan mulus. Struktur bailey yang didirikan di atas jembatan lama justru ikut ambles.

Iklan Jakarta Fair 2025
KLIK GAMBAR INI - ADV SPESIAL JAKARTA FAIR 2025
Jakarta Fair 2025

Padahal, sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sempat menjanjikan jembatan tersebut rampung satu pekan sebelum Lebaran.

Faktanya, hingga saat ini jembatan tersebut masih belum bisa digunakan.

“Bagaimana wisatawan mau datang ke Karawang Selatan kalau aksesnya terputus? Mereka malas kalau harus berputar lewat Kabupaten Bekasi,” ujar Didi, warga Loji, Karawang Selatan, Rabu (2/4/2025).

Menurut Didi, satu-satunya cara bagi warga untuk menyeberangi Sungai Cibeet di Dusun Cicangor adalah dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dibangun secara swadaya. Namun, jembatan ini hanya bisa dilalui sepeda motor.

Sementara kendaraan roda empat atau lebih harus berputar sejauh puluhan kilometer, membuat wisatawan enggan datang ke Karawang Selatan.

Padahal, kawasan ini memiliki sejumlah destinasi wisata populer, seperti Curug Cigentis, Kampung Turis, dan Puncak Sempur. Kini, tempat-tempat tersebut sepi pengunjung.

Hal serupa juga dirasakan oleh Saepul Riki, pengusaha kuliner Saung Koffie Hideung yang berlokasi di Puncak Sempur, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegal Waru, Karawang Selatan.

Ia mengungkapkan bahwa pada Lebaran tahun lalu, jumlah wisatawan di Karawang Selatan bisa mencapai 30.000 orang per hari.

Namun, tahun ini, jumlahnya merosot tajam, hanya sekitar 6.000 orang per hari.

“Lebaran tahun ini sangat memprihatinkan bagi kami pengelola tempat wisata,” ujarnya.

Pembangunan yang Molor Diakui oleh DBMPR Jabar

Molornya pembangunan Jembatan Bailey Cicangor diakui oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, Ucok.

Ia menyebutkan bahwa jembatan tersebut sebenarnya hampir selesai, namun tanah yang labil menyebabkan struktur kembali ambles.

“Amblesnya tanah membuat proyek ini tertunda. Terakhir, kondisi tanah tidak mendukung, sehingga pembangunan terkendala,” jelas Ucok, Selasa (1/4/2025).

Menurutnya, DBMPR bertanggung jawab penuh atas perbaikan ini. Pengerjaan jembatan bailey akan dimulai kembali pada 10 April 2025 dan ditargetkan rampung dalam dua minggu.

“Kami juga mengecek jalur alternatif melalui Jembatan Cibeet, keluar di Loji, serta menyiagakan petugas di lokasi. Semua sudah siap, tinggal menunggu kondisi tanah stabil untuk pembangunan permanen. Targetnya 14 hari selesai,” pungkasnya. (Rhm)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *