RELIGI, BacainD.com – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat mulia dalam kalender Hijriyah.

Di dalamnya terdapat hari-hari yang dimuliakan Allah, termasuk hari Arafah dan hari Nahr (Idul Adha).

Bagi umat Islam, terutama yang mengikuti manhaj Ahlussunnah wal Jamaah seperti Nahdlatul Ulama (NU), berpuasa di awal Dzulhijjah adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan.

Berikut, tim redaksi BacainD.com melampirkan doa atau niat puasa Sunnah Dzulhijjah beserta keutamaan atau Fadhilah bagi yang melaksanakan puasa sunnah tersebut.

Niat Puasa Dzulhijjah

Dalam madzhab Imam Syafi’i, yang dianut mayoritas warga NU, niat puasa sunnah bisa dilakukan di pagi hari selama belum makan atau melakukan hal yang membatalkan puasa.

Namun, karena puasa Dziulhijjah merupakan puasa sunnah, maka bagi mereka yang lupa berniat pada malam hari, diperbolehkan untuk berniat di siang harinya.

Niat dapat dilakukan mulai dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), asalkan belum ada tindakan yang dapat membatalkan puasa. 

Berikut adalah lafal niat puasa Dzulhijjah:

1.    Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

   نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

2.    Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)  

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

3.    Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)

   نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  
 Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”   

Catatan Penting
• Bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak disunnahkan untuk berpuasa pada hari Arafah karena mereka membutuhkan tenaga.
• Jika seseorang memiliki utang puasa Ramadhan, ia boleh menggabungkan niat puasa qadha dan sunah Dzulhijjah menurut sebagian ulama Syafiiyah, meskipun yang utama adalah mendahulukan qadha.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah

Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan (asyhur al-hurum), bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keutamaan dibanding bulan lainnya.

Oleh karena itu, berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dilipatgandakan pahala

Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ   

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).   

Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).  

2. Penghapusan dosa Berpuasa
Pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah ﷺ bersabda:

   صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ   

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).   

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

3. Hari pembebasan dari siksa neraka 
Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

   مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟   

Artinya: “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Keutamaan puasa tarwiyah salah satunya adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun. Dalam sebuah hadits disebutkan:  

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين   

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Keutamaan Puasa Arafah

Keutamaan puasa Arafah ini bisa disimak antara lain dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda: 

  صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية   

“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).

Puasa Dzulhijjah adalah salah satu bentuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi umat Islam yang mengikuti ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

Melalui puasa ini, umat Islam bisa meraih pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mari manfaatkan momen mulia ini untuk memperbanyak amal saleh, tidak hanya dengan puasa, tetapi juga dengan dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan amal kebaikan lainnya. (Ths)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *