PASURUAN, BacainD.com – Menyikapi potensi meningkatnya risiko bencana di musim penghujan, Polres Pasuruan Kota menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi bersama TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dinkes, Dishub, Bakesbang, hingga Senkom di Lapangan Wicaksana Legawa, Jalan Gajahmada No.19, Rabu (5/11/2025) pagi.

Kapolres AKBP Davis Busin Siswara dalam amanatnya menegaskan bahwa, apel tersebut merupakan bentuk pengecekan kesiapan personel, mulai dari sarana dan prasarana dalam menghadapi musim penghujan serta bencana.

“Tujuan kegiatan ini, untuk memastikan seluruh unsur siap siaga dalam mencegah dan menanggulangi bencana alam. Kami berharap seluruh pihak dapat bergerak cepat, sigap, dan tepat dalam setiap situasi darurat,” ucap Davis.

Ia menuturkan, berdasarkan data BNPB hingga 19 Oktober 2025 kemarin, tercatat 2.606 kejadian bencana di Indonesia, terdiri dari 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, serta 189 tanah longsor.

Bencana tersebut, kata Davis, tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak pada psikologis dan kehidupan sosial masyarakat.

Davis menambahkan, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diperkirakan terjadi antara November 2025 hingga Januari 2026. BMKG juga memprediksi adanya fenomena La Nina, yang meski tergolong lemah, namun tetap berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah selatan, termasuk Jawa Timur.

“Menghadapi kondisi ini, diperlukan kesiapan yang optimal dari seluruh unsur, baik TNI–Polri, pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, hingga masyarakat. Kecepatan dan ketepatan respons menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana,” tuturnya.

Dalam arahannya, Kapolres juga menyampaikan delapan poin penting yang menjadi pedoman bersama, di antaranya :

• Melaksanakan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan.

• Memberikan informasi dan imbauan kamtibmas terkait potensi bencana.

• Menyiapkan personel, sarpras, dan logistik tanggap darurat.

• Melakukan simulasi tanggap darurat secara rutin.

• Mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam proses evakuasi dan pemulihan.

• Bertugas secara humanis dan profesional dalam setiap misi kemanusiaan.

• Menjalankan setiap kegiatan penanggulangan bencana sesuai prosedur dan melakukan evaluasi berkala.

• Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan seluruh stakeholder terkait.

Ia mengutip pesan Presiden RI Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa kekuasaan yang diberikan rakyat merupakan amanah untuk melindungi masyarakat dari segala bahaya, termasuk bencana.

“Ini adalah panggilan moral bagi seluruh aparat negara agar selalu siap melindungi dan melayani masyarakat di setiap situasi,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk koordinasi yang kuat antarinstansi dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah Pasuruan. (BM)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan: