BEKASI, BacainD.com – Di balik pengabdiannya lebih dari dua dekade sebagai tenaga keamanan dan juru parkir di Puskesmas Teluk Pucung, Bekasi Utara, Muhammad Husni (62) justru harus menelan pil pahit.

Pria paruh baya itu mengaku gajinya dipotong bertahun-tahun tanpa penjelasan yang jelas, hingga akhirnya dirinya diberhentikan sepihak.

Sejak 2018, pembayaran gaji Husni dialihkan melalui rekening bank. Namun, kartu ATM dan buku tabungan tak pernah berada di tangannya.

Setiap bulan, ia hanya menerima uang tunai Rp1,2 juta, jauh dari gaji resmi Rp3 juta yang tercatat di bank.

“Mereka bilang Rp1,8 juta itu untuk kontribusi pusat, tapi tidak pernah ada penjelasan resmi,” ucap Husni dengan suara berat ketika ditemui di rumahnya, Rabu (17/9/2025).

Selama 21 tahun mengabdi, Husni menegaskan dirinya selalu hadir, bahkan saat sakit.

Ia menolak tuduhan Kepala Puskesmas yang menyebut pemotongan gaji dilakukan karena kinerjanya menurun.

“Tidak pernah ada absensi fingerprint atau tanda tangan. Kalau saya benar sering bolos, kenapa selama ini tidak pernah ada komplain?” tegasnya.

Persoalan makin pelik ketika video kisah Husni viral di media sosial.

Alih-alih mendapat keadilan, ia justru diberhentikan secara sepihak dengan alasan usia lanjut.

“Saya dipanggil dan disuruh besok tidak usah masuk lagi. Tidak ada surat resmi, hanya alasan karena saya sudah tua,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Kini, Husni hanya berharap ada campur tangan pemerintah.

Ia meminta keadilan atas hak yang menurutnya dirampas.

“Kepada Pak Gubernur dan Pak Presiden, saya mohon keadilan. Saya hanya rakyat kecil yang ingin menikmati hasil keringat saya sendiri,” pintanya lirih. (Frm)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *