PURWAKARTA, BacainD.com – Kepanikan melanda warga Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pergerakan tanah yang terjadi berulang kali memaksa ratusan warga mengungsi dan puluhan bangunan hancur. Bahkan, puluhan makam keluarga pun harus dipindahkan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, menyatakan bahwa Desa Pasirmunjul merupakan salah satu daerah rawan tanah bergerak.

Ia menekankan pentingnya penanganan cepat dan terstruktur untuk mengantisipasi bencana susulan.

“Tanah masih terus bergerak setiap satu jam. Sebelumnya, pergerakan terjadi setiap lima menit. Kami imbau masyarakat tidak beraktivitas di sekitar lokasi bencana,” kata Norman di Purwakarta, Selasa (17/6/2025).

Pemerintah Kabupaten Purwakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Barat, PVMBG, Baznas, dan instansi terkait, kini terus melakukan inventarisasi kebutuhan di lapangan.

Norman menyebut, ini adalah bencana tanah bergerak terbesar sejak tahun 2007.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, sekitar 250 warga telah dievakuasi.

Data sementara mencatat 70 bangunan rusak, termasuk 57 rumah rusak berat, satu fasilitas umum, satu tempat ibadah, tiga rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak ringan.

Laporan BPBD Purwakarta mengungkapkan bahwa pergerakan tanah terjadi secara intensif pada 11–14 Juni 2025.

Retakan dan amblesan terus meluas hingga 20 meter dari titik awal dan bertambah setiap 10 menit.

Kondisi ini bahkan berdampak pada kompleks pemakaman warga di Kampung Cigintung. Puluhan makam terpaksa dipindahkan demi keselamatan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi menjelaskan, tanah bergerak di wilayah tersebut telah tercatat beberapa kali sejak April lalu.

Wilayah perbukitan di ketinggian 370 meter dengan lereng curam menjadi faktor utama rawan longsor di kawasan itu. (Frm)

Ikuti Channel WhatsApp Bacaind
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *