PASURUAN, BacainD.com – Tingkat partisipatif masyarakat dalam perhelatan Pemilukada di Kabupaten Pasuruan yang telah dilaksanakan pada 27 Novemer 2024 kemarin, mengalami penurunan dari penargetan KPU Kabupaten Pasuruan.
Hasil penurunan partisipasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Pasuruan Ainul Yakin saat membuka Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat Kabupaten Pasuruan, untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan pada Rabu (4/12/2024) petang.
Ketua KPU Kabupaten Pasuruan Ainul Yakin menyampaikan, bahwa hasil partisipasi masyarakat pada pencoblosan lalu, KPU mengumpulkan data rekapitulasi perolehan suara secara persentase.
“Sebelumnya kami menargetkan 87 persen. Namun, hasil pemilihan kemarin sesuai data yang dikumpulkan dari rekapitulasi perolehan suara secara persentase mencapai 75,18 persen untuk pilihan Gubernur, untuk pemilihan Bupati mencapai 75,11 persen,” kata Ainul Yakin.
Perbedaan hasil persentase partisipasi Pemilihan Gubernur dan Bupati Yakin mengungkapkan, kemungkinan tingkat partisipasinya ada yang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sehingga hanya bisa Memilih Bupati Pasuruan.
“Perbedaaan hasil persentase ini mungkin ada masyarakat yang ikut DPTb, ada masyarakat di luar Kabupaten Pasuruan tidak memiliki hak memilih Calon Bupati Pasuruan, namun hanya bisa memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, kemungkinan itu yang menjadi perbedaan persentase,” ungkapnya.
Turunnya faktor-faktor dalam tingkat partisipasi dalam pemilihan Calon Guberner dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan pihak KPU masih belum bisa mengetahui faktor turunya partisipasi.
“Mungkin salah satu faktor turunnya tingkat partisipasi ini karena faktor hujan, kerja dan lain sebagainya,” tegasnya.
Sementara itu, Moh Rois Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan mengatakan, bahwa pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi. Bahkan sosialisasi yang sebelumnya masih belum tuntas, H-1 sudah diselesaikan semuanya.
“Kami sudah gencar melakukan sosialisasi bahkan kami bekerjasama dengan KPPS untuk mengumumkan di speaker masjid. Namun untuk selebihnya kami serahkan ke masyarakat sendiri,” pungkasnya. (BM)