MAGELANG, BacainD.com – Pendidikan dasar dan menengah menjadi elemen vital dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu, disampaikan oleh Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) saat memberikan materi saat Retreat Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2025).
Dalam materinya, Mu’ti menerangkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung visi pendidikan bermutu untuk semua, yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Asta Cita yang keempat menekankan pada penguatan pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” ujarnya.
Mu’ti menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Asta Cita, Kemendikdasmen telah menginisiasi sejumlah program prioritas.
Di antaranya adalah wajib belajar 13 tahun sebagai peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, serta penerapan pembelajaran mendalam.
Tak ketinggalan, pengembangan talenta dan prestasi, serta pemenuhan sarana dan prasarana sekolah juga menjadi fokus utama dalam implementasi kebijakan tersebut.
“Program-program ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal, demi mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas,” imbuhnya.
Transformasi Digital dan Infrastruktur sebagai Pilar Kedaulatan Bangsa
Sementara itu, dalam konteks Asta Cita yang lebih luas, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya sektor infrastruktur digital bagi kedaulatan bangsa.
Ia menilai bahwa negara yang menguasai teknologi dan inovasi akan memiliki kendali terhadap masa depan.
Di Indonesia, transformasi digital dianut dengan prinsip inklusif, yang memastikan bahwa tidak ada pihak yang tertinggal.
“Pembangunan infrastruktur di daerah yang belum terjangkau internet, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), menjadi salah satu tantangan yang kami hadapi di Kementerian Komunikasi dan Digital,” ujar Meutya.
Meutya juga menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mendukung pemanfaatan teknologi digital.
Kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), telah memberikan dampak besar pada berbagai sektor, termasuk geopolitik dunia.
Untuk saat ini, kata dia, Negara-negara yang mampu menguasai AI kini semakin mendominasi panggung global.
“Transformasi digital bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk kepala daerah,” pungkas Meutya. (AZ)